Sengketa pilpres bisa memicu protes di negeri bangsa Andean berpenduduk 16 juta jiwa. Pilpres Ekuador sedang diawasi cermat apakah akan menandai kembalinya tokoh sayap kiri setelah serangkaian kemenangan sayap kanan di Amerika Latin.
Hampir 96 persen suara sudah dihitung, Dewan Pemilihan Nasional berkata, Moreno meraup 51 persen suara, sementara mantan bankir Guillermo Lasso mendapat 49 persen.
Perbedaan sebanyak 214.000 suara memisahkan kedua calon dengan sekitar dua kali jumlah itu suara tersisa yang belum dihitung.
Lasso menentang hasil pemilihan dan menuntut penghitungan ulang setelah tiga jajak pendapat menunjukkan dirinya sebagai pemenang. Dia juga mempertanyakan mengapa hasil yang dihitung saat putaran pertama pilpres pada Februari lalu butuh waktu sampai tiga hari, namun di putaran kedua diumumkan begitu cepat.
"Hal ini sangat memuakkan, kita tidak akan memakluminya," kata Lasso, yang menyerukan pendukungnya agar memprotes secara damai tapi tegas.

Guillermo Lasso. (Foto: AFP)
Tuduhan Kecurangan
"Mereka sudah melampaui batas, yang berpura-pura menyalahgunakan kehendak rakyat" dan menginstal pemerintahan "yang tidak sah", tambahnya, seperti dikutip Irish Independent dari Associated Press, Senin 3 April 2017.
Sejauh ini satu-satunya bukti kecurangan yang dapat disajikan oleh tim kampanyenya hanya hasil dalam satu TPS provinsi kecil, yang katanya terbalik ketika mereka melaporkan kepada otoritas pemilu di Quito
Ribuan pendukung Lasso yang marah berteriak "curang" sambil menerobos barikade logam dan hampir mencapai pintu masuk markas dewan pemilu di Quito sebelum dimundurkan kembali oleh polisi.
Sebuah pergumulan serupa terjadi di luar kantor pemilihan di Guayaquil.
Pendukung Moreno merayakan kegembiraan dan menuduh lawan-lawan mereka berusaha mengingkari hasil pilpres. Kepala dewan pemilu meminta warga supaya tetap tenang.
"Ekuador menghendaki para aktor politik menunjukkan tanggung jawab etis dalam mengenali kemauan demokrasi yang diungkapkan oleh rakyat di bilik suara," kata Presiden Dewan Pemilihan Nasional, Juan Pablo Pozo.
"Tidak ada satu suara yang telah diberikan atau diambil dari siapa pun," bubuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id