Presiden Recep Tayyip Erdogan bersama para petinggi militernya (Foto: AFP)
Presiden Recep Tayyip Erdogan bersama para petinggi militernya (Foto: AFP)

Seorang Perwira Militer Turki Minta Suaka di Amerika Serikat

Fajar Nugraha • 10 Agustus 2016 09:33
medcom.id, Washington: Seorang perwira militer Turki dikabarkan meminta suaka di Amerika Serikat (AS). Perwira yang tidak disebutkan namanya itu, dikabarkan akan ditarik kembali menyusul aksi kudeta pihak militer yang gagal Juli lalu.
 
Perwira militer itu diketahui ditugaskan di Kantor NATO yang berada di AS. Tidak diketahui identitas dari perwira militer yang dimaksud.
 
Permintaan suaka ini merupakan yang pertama kalinya melibatkan seorang perwira militer Turki yang berada di Amerika Serikat. Ini juga terjadi di saat pemerintah Turki melakukan penangkapan terhadap beberapa perwira menengah dan tinggi, yang dianggap melakukan tindak pengkhianatan dengan melakukan kudeta.
 
Kasus ini bisa memicu makin memburuknya hubungan bilateral antara Turki dan Amerika Serikat. Sebelumnya hubungan kedua negara sudah memanas ketika AS menolak untuk melakukan ekstradisi terhadap ulama Fetullah Gulen yang dianggap oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan sebagai otak kudeta gagal terhadap pemerintahannya.
 
(Baca: Militer Kudeta Pemerintah Turki https://www.medcom.id/internasional/berita/556071-militer-kudeta-pemerintah-turki).
 
Menurut keterangan dua pejabat militer AS yang berbicara kepada Reuters, perwira Turki yang meminta suaka ini bekerja di pangkatan NATO yang berlokasi di Norfolk. Pangkalan ini mengurus Transformasi Komando Sekutu. 
 
Meski pihak AS tidak menyatakan nama atau pangkat dari perwira itu, pihak Kedutaan Besar Turki di Washington menyebutkan satu nama yang mereka curigai. Laksamana Muda Angkatan Laut Turki Mustafa Ugurlu dilaporkan gagal untuk melapor, setelah Turki mengeluarkan perintah penahanan terhadapnya Juli lalu.
 
"Pada 22 Juli lalu, dia meninggalkan tanda pangkat dan kartu identitasnya di pangkalan. Setelah itu tidak ada lagi yang mendengar kabar darinya," ujar pihak Kedubes Turki, seperti dikutip Reuters, Rabu (10/8/2016).
 
Pihak Kedubes Turki mengakui pihaknya tidak menyadari adanya permintaan suaka ini. Pada situs berita NATO yang dikeluarkan April lalu, Ugurli diketahui menjabat sebagai Wakil Kepala untuk Urusan Komando dan Pengendalian, serta Pengerahaan pasukan NATO di Pangkalan Norfolk.
 
Dua perwira militer Turki lainnya yang berada di pangkalan itu juga turut dipanggil kembali dari AS ke Turki. Tetapi keduanya tidak ada perintah penahanan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan