Suaka diberikan Meksiko usai Morales memintanya secara langsung via sambungan telepon. Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengonfirmasi hal tersebut, dan mengatakan bahwa pihaknya sepakat memberikan suaka.
Menurut keterangan Ebrard di Twitter, Morales diterbangkan dari Bolivia dengan menggunakan pesawat militer Meksiko. Ebrard menegaskan Morales kini berada di bawah perlindungan Meksiko.
"Nyawa dan integritas (Morales) telah terselamatkan," ungkap Ebrard, dikutip dari AFP, Selasa 12 November 2019.
Morales berterima kasih kepada Meksiko yang telah melindunginya. Ia bertekad akan pulang ke Bolivia suatu hari nanti "dengan semangat jauh yang lebih kuat."
Unjuk rasa di Bolivia dipicu tudingan kubu oposisi bahwa proses penghitungan suara dalam pemilu bulan lalu dipenuhi kecurangan.
Senator yang akan menggantikan Morales, Jeanine Anez, bertekad akan menggelar pemilihan umum demi memulihkan situasi di Bolivia.
"Kita akan menggelar pemilu," tutur Anez kepada awak media di La Paz. "Akan ada sebuah proses elektoral yang merefleksikan keinginan semua warga Bolivia," lanjut dia.
Anez, seorang Wakil Ketua Senat Bolivia, secara konstitusi adalah tokoh yang memang akan menjadi presiden interim jika petahana tidak bisa lagi berkuasa. Ia kemungkinan akan memimpin Bolivia untuk sementara waktu hingga Januari tahun depan.
Para anggota parlemen Bolivia akan berkumpul hari ini untuk memulai proses penunjukan Anez sebagai presiden interim.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Organisasi Negara-Negara Amerika (OAS) telah menyuarakan kekhawatiran mereka usai Morales dan puluhan menteri serta pejabat tinggi Bolivia mengundurkan diri. Mereka khawatir aksi kekerasan di Bolivia bisa benar-benar meletus tak terkendali di tengah vakum kekuasaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News