Menurut laporan otoritas setempat, pelaku menyemprotkan alkohol ke tubuh para korban dan menyulutnya dengan api. Puluhan orang juga terluka dalam serangan tersebut.
Dilansir kantor berita AFP, Jumat 6 Oktober 2017, penjaga sekolah tersebut diketahui mengidap sakit jiwa. Dia juga tewas akibat luka bakar parah yang dialaminya.
Insiden ini menimbulkan duka mendalam di kalangan warga kota Janauba. Wali Kota Janauba memutuskan digelarnya hari berkabung selama tujuh hari.
"Pagi ini, empat anak sekolah dan seorang guru dibakar hingga tewas saat seorang penjaga di sekolah dini menyemprotkan alkohol pada korban dan melukai dirinya juga hingga tak bernyawa," seru jaksa penuntut di negara bagian Minas Gerais, dalam pernyataannya.
Insiden tersebut melukai lebih dari 50 orang. Mereka segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan pertama. Meski demikian, direktur rumah sakit lokal Bruno Ataide Santos tidak memberitahu kondisi para korban luka.
Sementara itu, pelaku yang berusia sekitar 50 tahun, tewas di rumah sakit beberapa jam usai kejadian. Dia menderita luka bakar di sekujur tubuh akibat perbuatannya sendiri.
Sekitar 80 anak balita berada di sekolah tersebut saat penyerangan terjadi. Anak bernama Ana Clara Ferreira menjadi salah satu korban penyerangan.
"Anak saya sangat baik, dia pintar dan cantik," ujar sang ayah, Nelson de Jesus Silva.
Hingga kini, masih belum diketahui motif pelaku dalam melakukan aksi kejinya. Namun dari hasil penyelidikan, penjaga sekolah itu memiliki 'masalah mental' sejak 2014. Polisi menemukan banyak botol alkohol di rumahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News