Pendudukan terjadi setelah bentrokan sengit terjadi antara para aktivis dengan pasukan pemerintah di Monimbo. Sejumlah kelompok hak asasi manusia menyebut, sedikitnya dua orang tewas dalam bentrokan tersebut.
Polisi dan paramiliter pendukung pemerintah melancarkan serangan terencana ke Masaya. Operasi dilakukan di tengah seruan internasional untuk mengakhiri gelombang kekerasan di Nikaragua yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Dalam situs resmi pemerintah Nikaragua, disebutkan bahwa "hari ini terjadi perubahan di Monimbo dan Masaya. Sekarang jalan-jalan di wilayah tersebut telah dibebaskan dari blokade."
Alvaro Leiva, sekretaris Asosiasi Hak Asasi Manusia Nikaragua (ANPDH), mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa pasukan pro Ortega menguasai Masaya setelah bentrok dengan para aktivis.
ANPDH menilai pasukan Ortega menggunakan "kekuatan yang berlebihan" dalam menangani demonstran.
Kepala Pusat HAM Nikaragua, Vilma Nunez, berkata setidaknya dua orang tewas -- seorang wanita dewasa dan perwira polisi -- dalam bentrokan tersebut.
Serangan di Masaya juga terjadi setelah sekelompok mahasiswa pengunjuk rasa bertahan dari aksi represif pasukan pemerintah di sebuah gereja di Managua selama akhir pekan.
Namun pemerintah Ortega berkilah hanya melakukan "pembebasan" atas sejumlah kota tempat terjadinya demonstrasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News