Berbicara di sebuah pangkalan militer dekat Washington, Trump mendeskripsikan luar angkasa sebagai "lokasi pertempuran terbaru kekuatan dunia."
"Di tengah ancaman terhadap keamanan nasional kita, superioritas Amerika di luar angkasa sangatlah vital," ujar Trump, dilansir dari laman BBC, Sabtu 21 Desember 2019.
"Saat ini kita memimpin, tapi masih belum cukup. Tapi dalam waktu dekat kita akan memimpin sangat jauh (dari negara lain)," sambung dia. Trump menambahkan, Pasukan Luar Angkasa AS dapat membantu Washington mencegah agresi musuh.
Alokasi pendanaan Pasukan Luar Angkasa AS telah dikonfirmasi pada Jumat 20 Desember, saat Trump menandatangani anggaran militer tahunan senilai USD738 miliar (lebih dari Rp10.000 triliun atau Rp10 kuadriliun).
Pasukan Luar Angkasa akan mendapat pendanaan awal USD40 juta di tahun pertamanya.
Meski ada istilah Luar Angkasa, pasukan baru ini tidak akan dikirim ke luar orbit Bumi. Para personelnya akan melindungi sejumlah aset AS, termasuk ratusan satelit yang digunakan untuk keperluan komunikasi dan pengawasan.
Peresmian unit militer baru ini dilakukan saat para perwira AS khawatir melihat perkembangan teknologi luar angkasa Tiongkok dan Rusia.
Wakil Presiden AS Mike Pence sebelumnya pernah mengatakan bahwa Tiongkok dan Rusia memiliki teknologi laser udara dan misil anti-satelit. Pence menilai AS harus bisa mengatasi teknologi tersebut.
"Lingkungan luar angkasa secara fundamental telah berubah di generasi terakhir," sebut Pence. "Sebelumnya luar angkasa relatif damai dan tidak ada persaingan. Kini luar angkasa sudah ramai," lanjutnya.
Salah satu tugas pokok Pasukan Luar Angkasa AS adalah melanjutkan pekerjaan Komando Luar Angkasa AS (SpaceCom). Badan itu diciptakan pada Agustus lalu, yang berfungsi menangani operasi militer luar angkasa AS.
Sekretaris Angkatan Udara Barbara Barrett mengatakan Pasukan Luar Angkasa akan terdiri dari 16 ribu personel AU dan warga sipil. Pasukan Luar Angkasa AS akan dipimpin Jenderal Angkatan Udara Jay Raymond yang saat ini menjabat ketua SpaceCom.
Sebelumnya pada bulan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengindikasikan bahwa ekspansi AS di bidang luar angkasa merupakan ancaman terhadap kepentingan Moskow.
"Amerika mempertimbangkan luar angkasa sebagai panggung militer dan berencana melakukan operasi di sana," ucap Putin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News