Donald Trump (tengah) dalam debat keempat Partai Republik di Milwaukee, Wisconsin, AS, Selasa (10/11/2015). (Foto: AFP / SCOTT OLSON / GETTY IMAGES NORTH AMERICA
Donald Trump (tengah) dalam debat keempat Partai Republik di Milwaukee, Wisconsin, AS, Selasa (10/11/2015). (Foto: AFP / SCOTT OLSON / GETTY IMAGES NORTH AMERICA

Analis: Serangan Teror di Paris Pengaruhi Pilpres AS

Willy Haryono • 15 November 2015 10:49
medcom.id, Washington: Serangkaian serangan teroris di Paris, Prancis, berpotensi memengaruhi kampanye pemilihan umum presiden di Amerika Serikat, terutama dalam isu keamanan nasional, pengawasan perbatasan dan anti-terorisme. 
 
Sejumlah kandidat capres AS dengan sikap terkeras terhadap terorisme kemungkinan besar dapat semakin populer setelah tragedi yang menewaskan 129 orang dan melukai 352 lainnya di Paris. 
 
Kelompok militan Islamic State (ISIS) mengklaim berada di balik serangkaian serangan teror di Paris. 

"Sesuatu yang mengejutkan seperti serangkaian serangan tersebut akan menempatkan (isu keamanan nasional) ke pusat perdebatan," kata Brian Katulis, seorang analis kebijakan politik luar negeri dari Center for American Progress, sebuah lembaga think-tank di Washington. 
 
Setelah serangan terjadi di Paris, yang diklaim dilakukan oleh kelompok militan Islamic State (ISIS), sejumlah kandidat capres AS melontarkan beragam komentar terkait keamanan nasional.
 
Kandidat dari Partai Republik, Donald Trump dan Ted Cruz, mendesak pemerintahan Presiden Barack Obama untuk mempertimbangkan rencana menerima ribuan pengungsi Suriah ke AS. 
 
"Dengan masalah yang negara kita hadapi, menerima sekitar 250 ribu orang, beberapa di antaranya ada yang akan memicu masalah, adalah sesuatu yang gila," kata Trump dalam kampanyenya di Beaumont, Texas.
 
Dalam wawancara dengan Fox News, Crus yang merupakan seorang senator asal Texas, menyebut rencana menerima pengungsi sebagai sebuah "kegilaan."
 
Obama berencana menambah sekitar 10 ribu pengungsi Suriah untuk diterima di AS selama musim fiskal 2016, dari 2000 orang yang diterima tahun sebelumnya. 
 
Seorang kandidat capres dari Republik lainnya, Carly Fiorina, mengkritik Obama karena tidak membangun koalisi yang cukup kuat dalam melawan ISIS. 
 
Peter Feaver, mantan ajudan top Dewan Keamanan Nasional selama pemerintahan George W. Bush, menilai serangan di Prancis mungkin dapat menggiring pendukung Republik untuk memilih capres yang lebih berpengalaman, seperti Gubernur Florida Jeb Bush. 
 
"Saya rasa kandidat (yang bersikap) dewasa akan mempunyai kesempatan," ujar Feaver. "Inilah mengapa kita akan memilih pemimpin yang serius."
 
"Persaingan (pilpres AS) akan lebih serius karena kita diingatkan terhadap keseriusan dalam memilih pemimpin," tambah Ron Bonjean, seorang ahli strategis dari Partai Republik. 
 
Sejauh ini, sebagian besar kandidat capres Republik belum mengungkapkan detail rencana dalam merespon aksi ISIS di Paris. Bush menyebut serangan di Paris "sebagai perang di masa kini," sementara senator dari Florida Marco Rubio mengatakannya sebagai "pertempuran peradaban.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan