medcom.id, New York: Tahanan di sebuah penjara di New York, Amerika Serikat (AS) melarikan diri dengan cara yang mirip seperti di sebuah film. Dua tahanan itu kabur dengan memotong dinding dan pipa baja.
Dua orang terpidana itu masih belum tertangkap, sementara pihak berwajib masih menyelidiki bagaimana kedua terpidana itu bisa mendapat alat-alat yang digunakan untuk membantu mereka kabur dari penjara, ala film 'Shawshank Redemption'.
Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, kaburnya kedua napi tersebut merupakan hasil dari "perencanaan yang canggih" dan mengumumkan hadiah USD100.000 bagi informasi yang dapat membantu aparat menangkap kedua pria.
Adapun kedua tahanan yang kabur itu adalah David Sweat, 34 tahun, menjalani hukuman seumur hidup tanpa kemungkinan bebas atas pembunuhan terhadap seorang wakil sherriff pada 2002. Sementara Richard Matt, 48 tahun, dijatuhi hukuman 25 tahun hingga seumur hidup atas penculikan, pembunuhan dan mutilasi terhadap mantan atasannya 1997.
"Mereka ini adalah pembunuh. Tidak pernah ada keraguan mengenai kejahatan yang mereka lakukan. Mereka kini berkeliaran bebas, dan hal pertama yang harus kita lakukan adalah menangkap mereka kembali," ujar Gubernur Cuomo.
Para pejabat belum sepenuhnya mampu menerangkan bagaimana kedua pria tersebut dapat memotong pipa baja tanpa terdeteksi petugas penjara. "Kami masih harus mendengar penjelasan mereka," ujar Cuomo kepada program 'Good Morning America' di jaringan ABC, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (9/6/2015).
Foto dari kantor Gubernur New York memperlihatkan Gubernur Andrew Cuomo meninjau sel para napi yang melarikan diri di LP Clinton, Dannemora, New York (6/6/2015).
"Kami akan menelusuri detail jelasnya apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya untuk memastikan ini tidak akan terjadi lagi," tambah Cuomo.
Pihak berwajib memblokir jalan-jalan dan membawa anjing pelacak serta helikopter. Ratusan penegak hukum terlihat di sekitar Lembaga Pemasyarakatan Clinton di Dannemora, yang terletak hanya 32 kilometer selatan perbatasan dengan Kanada.
Dijuluki sebagai "Little Siberia" oleh warga setempat, lembaga pemasyarakatan ini dikelilingi oleh lahan-lahan pertanian dan hutan belantara. LP Clinton di Dannemora ini yang hanya berjarak 45 menit dengan kendaraan dari Montreal, Kanada ini, menampung sekitar 3.000 narapidana, dijaga oleh 1.400 petugas.
Cuomo mengatakan kedua napi yang melarikan diri mungkin telah menyeberangi perbatasan ke Kanada atau mencapai negara bagian lain di AS.
"Ini merupakan situasi yang genting. Mereka ini adalah pria-pria yang berbahaya yang mampu melakukan tindak kejahatan lagi," ungkap Cuomo.
Petugas penjara menemukan tempat tidur kedua napi dijejali dengan pakaian, sebagai upaya yang mengecoh petugas yang berpatroli. Pada sebuah pipa uap yang dipotong, terpidana menempelkan sebuah nota bergambarkan karikatur yang mengejek bertuliskan "Have a nice day".
Para pejabat mengatakan Sweat dan Matt memotong dinding baja di balik sel mereka, merangkak turun, merobohkan dinding bata, memotong sebuah pipa uap, kemudian memotong rantai dan kunci sebuah penutup lubang di luar penjara.
Pelarian diri mereka ini mengingatkan orang akan film "Shawshank Redemption" pada 1994 yang dibintangi Tim Robbins sebagai terpidana seumur hidup yang melarikan diri dari sebuah penjara fiktif di Maine.
Ini merupakan untuk pertama kalinya narapidana berhasil melarikan diri dari bagian penjara keamanan maksimum ini, sejak dibangun tahun 1865.
Polisi tengah menyelidiki kemungkinan Kedua pria inimendapat bantuan dari luar penjara. Seseorang yang kemungkinan menemui dan membantu mereka meninggalkan lokasi, menurut penyelidik.
Cuomo mengatakan, penyelidik berkeyakinan para terpidana memperoleh alat-alat listrik yang digunakan untuk melarikan diri, dari dalam penjara. Komisaris Anthony Annucci mengatakan pengecekan terhadap inventaris alat di dalam penjara sejauh ini menunjukkan tidak ada yang hilang dan sedang menyelidiki kontraktor yang bekerja atau pernah melakukan pekerjaan di dalam penjara.
Martin Horn, mantan komisaris Departemen Pemasyarakatan New York CIty dan profesor di John Jay College of Criminal Justice mengatakan pelarian diri dari penjara tidaklah lazim.
"Ini sangat jarang terjadi. Ini menunjukkan bahwa banyak perencanaan yang terlibat karena ini bukan sesuatu yang mudah dilakukan," tutur Horn.
Horn, seorang mantan pejabat kemasyarakatan di negara bagian Pennsylvania dan mantan sipir di negara bagian New York pada tahun 1980an, mengatakan kedua napi mendapat alat-alat yang terhitung canggih, baik dari dalam penjara, yang mencatat seksama jumlah alat mereka-atau dari kontraktor di luar penjara.
Tapi ia mengatakan masih banyak pertanyaan, termasuk di antaranya berapa lama mereka mempersiapkan pelarian ini, jenis-jenis alat yang digunakan, bagaimana menyalakannya, mengapa tidak ada yang mendengar kegaduhan saat mereka menggunakan alat-alat tersebut, dan bagaimana mereka menyembunyikan lubang yang mereka potong.
"Clinton sama amannya dengan penjara manapun di Amerika Serikat. Jika ini dapat terjadi di Clinton, ini bisa terjadi di mana saja," sebut Horn.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News