Putra pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, Hamza bin Laden. (Foto: Aljazeera).
Putra pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, Hamza bin Laden. (Foto: Aljazeera).

AS Tawarkan Rp14 Miliar untuk Informasi Putra Osama bin Laden

Marcheilla Ariesta • 01 Maret 2019 08:20
Washington: Amerika Serikat (AS) menawarkan hadiah sebesar USD1 juta atau setara Rp14 miliar untuk yang bisa menemukan informasi mengenai putra pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden. Hamza bin Laden diduga menjadi pemimpin cabang jaringan ekstremis itu.
 
“Hamza bin Laden adalah putra mantan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden. Dia muncul sebagai pemimpin cabang jaringan tersebut,” kata pernyataan Kementerian Luar Negeri AS, dilansir dari laman Channel News Asia, Jumat 1 Maret 2019.
 
Hamza sering dijuluki ‘putra mahkota jihad’. Keberadaannya telah menjadi spekulasi, ada yang mengatakan dia di Pakistan, Afghanistan dan bahkan di bawah tahanan rumah Iran.
 
Kemenlu AS mengatakan uang hadiah tersebut akan diberikan kepada mereka yang dapat menginformasikan lokasinya di negara mana pun.
 
Hamza, yang menurut AS berusia sekitar 30 tahun, mengancam serangan ke AS untuk membalas kematian ayahnya pada 2011. Saat itu, pasukan khusus AS membunuh Osama yang tinggal bersembunyi di kota garnisun Pakistan, Abbottabad.
 
Pada 2015, Hamza merilis pesan audio yang mendesak militan di Suriah untuk bersatu. Dia mengklaim bahwa pertempuran di negara yang dilanda perang tersebut untuk membuka jalan membebaskan Palestina.
 
Setahun kemudian, dalam sebuah pesan, dia mendesak pengguningan kepemimpinan Arab Saudi. Tiga istri Osama bin Laden yang masih hidup dan anak-anaknya, diam-diam diizinkan kembali ke Arab Saudi.
 
Namun, keberadaan Hamza yang terpisah dari mereka diduga karena adanya perselisihan di keluarga. Dia diyakini selama ini tinggal bersama ibunya di Iran, meski pun ada kecaman keras Al-Qaeda karena mayoritas penduduk negara itu Islam Syiah.
 
Para pengamat mengatakan pemerintah ulama di Teheran menahannya sebagai tahanan rumah. Langkah itu dinilai sebagai cara untuk mempertahankan tekanan pada Arab Saudi dan Al-Qaeda, serta menghalangi militan Sunni menyerang Iran.
 
Tahun lalu, dalam sebuah wawancara salah satu saudara tiri Hamza mengatakan keberadaannya tidak diketahui. Namun dia berspekulasi jika saudaranya ada di Afghanistan.
 
Dia juga mengatakan Hamza menikahi putri Mohammed Atta, salah satu pelaku utama penyerangan 11 September 2001 di Amerika Serikat. Serangan Al-Qaeda itu menewaskan sekitar 3 ribu jiwa dan memicu intervensi AS di Afghanistan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan