"Mereka memberikan data palsu dalam mengajukan permohonan izin tinggal. Mereka berbohong tidak memiliki catatan hukum sehingga melanggar undang-undang imigrasi Peru," kata Menteri Dalam Negeri Peru Carlos Moran, dikutip dari AFP, Rabu 1 Mei 2019.
"Kami menerima migran Venezuela untuk mencari kehidupan baru. Namun, sebagai pemerintah, kami harus menjadikan perlindungan warga kami sebagai prioritas," lanjut Moran.
Para migran tersebut ditahan di sejumlah distrik di ibu kota Lima, dalam operasi kepolisian yang digelar pada Senin pagi waktu setempat. Mereka diangkut dengan pesawat militer menuju Venezuela beberapa jam kemudian.
Baca: Antisipasi Situasi Venezuela, Brasil dan Kolombia Perketat Perbatasan
Sejumlah migran lainnya dideportasi lantaran tinggal secara ilegal di daerah Anderan, tanpa melapor. Peru, yang berpenduduk 22 juta jiwa, menampung migran Venezuela terbesar kedua setelah Kolombia.
Mayoritas dari 700 ribu warga Venezuela yang tinggal di Peru datang sejak satu tahun lalu. Sejak krisis ekonomi melanda, setiap harinya, sekitar lima ribu warga Venezuela angkat kaki untuk menyelamatkan diri.
Tercatat, tiga juta orang telah kabur dari Caracas. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), angka tersebut akan melonjak lebih banuak lagi menjadi lebih dari lima juta orang di akhir tahun 2019.
Sebagian besar warga Venezuela mengungsi ke negara Amerika Selatan lain. Lebih dari satu juta warga Venezuela memilih Kolombia sebagai rumah baru mereka, sementara lebih dari 500 ribu orang menuju ke arah selatan dengan tujuan akhir Ekuador, Peru, dan negara-negara lain di sekitarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News