Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP)
Presiden AS Donald Trump. (Foto: AFP)

Langkah Konkret Pertama Demokrat untuk Makzulkan Trump

Willy Haryono • 28 September 2019 08:44
Washington: Fraksi Partai Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat mengambil langkah konkret pertama dalam penyelidikan pemakzulan Presiden Donald Trump, Jumat 27 September.
 
Dilansir dari Al Jazeera, Sabtu 28 September 2019, langkah tersebut adalah melayangkan surat kepada Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, untuk memintanya menyerahkan sejumlah dokumen terkait skandal yang melibatkan Trump dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.
 
Ketua DPR AS Nancy Pelosi, sosok yang pertama kali mengumumkan penyelidikan resmi terhadap Trump, mendeskripsikan upaya pemakzulan ini sebagai momen suram bagi Negeri Paman Sam.

"Masalah ini bukan sesuatu yang patut dirayakan dengan gembira," ungkap Pelosi kepada media MSNBC.
 
Di Gedung Putih, seorang pejabat senior mengonfirmasi detail utama dari keterangan satu pembocor rahasia yang menuduh Trump menyalahgunakan kekuasaan. Pembocor rahasia atau whistleblower itulah yang pertama kali menyebutkan Trump menekan Zelenskiy via telepon untuk menyelidiki anak dari Joe Biden, kandidat calon presiden Demokrat.
 
Pelosi menyebut aksi Trump dalam meminta pemimpin asing untuk mengalahkan rivalnya dalam politik adalah sesuatu yang melanggar konstitusi negara. Sementara Trump mencurigai pembocor rahasia itu pada kenyataannya adalah seorang "agen partai."
 
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa transkrip percakapan Trump dan Zelenskiy -- yang menjadi pusat penyelidikan pemakzulan -- kini tersimpan rapat dalam sistem rahasia di bawah arahan Dewan Keamanan Nasional AS. 
 
Demokrat menyerukan agar transkrip tersebut segera dibuka. Sejauh ini Gedung Putih baru merilis sebuah memo yang diklaim telah merangkum semua percakapan antara Trump dan Zelenskiy pada Juli lalu.
 
Sementara itu, sang pembocor rahasia yang identitasnya dirahasiakan, mendapat perlindungan dari negara berdasarkan konstitusi. Perlindungan itu dikonfirmasi penasihat hukum presiden, Kellyanne Conway.
 
Seperti keterangan sebelumnya, Trump menduga pembocor rahasia itu pada kenyataannya bisa saja "bukan whistlebower sama sekali."
 
Sebelumnya, Menlu Ukraina Vadym Prystaiko berkukuh bahwa negaranya independen dan Kiev tidak akan pernah ikut campur dalam politik negara lain, termasuk AS.
 
Prystaiko mengonfirmasi bahwa Trump dan Zelenskiy memang sempat berbicara via telepon pada Juli lalu, namun percakapan berlangsung hangat tanpa tekanan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan