Rumah Sakit University di Newark, New Jersey, AS, yang menjadi tempat karantina Kaci Hickox, perawat AS yang datang dari Afrika Barat - AFP/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/Kena Betancur
Rumah Sakit University di Newark, New Jersey, AS, yang menjadi tempat karantina Kaci Hickox, perawat AS yang datang dari Afrika Barat - AFP/GETTY IMAGES NORTH AMERICA/Kena Betancur

Perawat yang Dikarantina Akibat Ebola Tinggalkan RS

Willy Haryono • 28 Oktober 2014 11:57
medcom.id, Fort Kent: Seorang perawat yang menangani pasien pengidap Ebola di Afrika Barat dan dikarantina di New Jersey, Amerika Serikat, akhirnya bertolak pulang ke Maine, Senin (27/10/2014). Pengacaranya mengkritik kebijakan lokal yang mengharuskan semua perawat yang datang dari Afrika Barat untuk langsung dikarantina.
 
Perawat Kaci Hickox dinyatakan negatif mengidap Ebola pada Sabtu lalu. Ia meninggalkan rumah sakit dan pulang ke rumanya di Maine.
 
Hickox menyebut perlakuan pemerintah terhadap dirinya tidak berprikemanusiaan. Ia adalah orang pertama yang dipaksa menjalani proses karantina di New Jersey.

"Kami senang karena pemerintah New Jersey memutuskan melepas Kaci. Mereka tidak mempunyai alasan untuk menahan dia," ujar pengacara Hickox, Norman Siegel, seperti diwartakan Associated Press.
 
"Kami sedang berusaha menyuarakan keluhan Kaci. Kami harus memutuskan apakah keluhan Kaci ini dibawa ke jalur hukum atau melalui opini publik," sambung dia.
 
Aturan karantina di AS diperdebatkan. Sejumlah ilmuwan menyebut karantina tidak diperlukan, karena dapat membuat pekerja kesehatan semakin enggan pergi menjadi relawan ke Afrika Barat.
 
Sementara politisi, termasuk Gubernur New Jersey Chris Christie, berpendapat karantina diperlukan untuk memastikan Ebola tidak mewabah di AS.
 
Virus Ebola telah menewaskan lebih dari 4.900 orang, sebagian besarnya di Afrika Barat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan