Partai Justice First, Popular Will dan Democratic Action yang merupakan oposisi memboikot pemilihan umum kepala daerah. Menurut mereka, sistem pemilihannya bias.
Presiden Maduro berkukuh jika sistem pemungutan suara di Venezuela dapat dipercaya sepenuhnya.
"Partai oposisi telah hilang dari peta politik. Mereka dilarang mengambil bagian dalam pemilihan presiden tahun depan," serunya, seperti dilansir dari BBC, Senin, 11 Desember 2017.
Pernyataan Maduro ini dinilai memprovokasi oposisi. Dia menuturkan bahwa apa yang diucapkannya merupakan syarat dari Majelis Kostituante Nasional.
Oktober lalu, tiga partai oposisi utama mengumumkan rencana memboikot pemilu kada pada Minggu kemarin.
Dalam pemilu itu, warga memilih pemimpin di lebih dari 300 kota di Venezuela. Oposisi mengatakan pemungutan suara tersebut merupakan bentuk kediktatoran Presiden Maduro.
Partai Sosialis yang merupakan partai berkuasa saat ini diprediksi memenangkan jumlah suara terbanyak dalam pemilihan umum kepala daerah kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News