Tercatat 18 negara lainnya turut berpartisipasi: Amerika Serikat, Tiongkok, India, Jerman, Spanyol, Kolombia, Portugal dan Turki.
Indonesia menempati paviliun dengan ukuran 26 meter per segi dan diwakili Indonesian Trade Promotion Center (ITPC)-Mexico City serta dua perusahaan importir produk fashion Indonesia.
Adapun produk-produk andalan yang ditampilkan di paviliun Indonesia adalah kain pantai, baju batik dan aneka aksesoris fashion seperti kalung, gelang, dompet, kipas batik dan tas.
.jpeg)
Dubes Yusra di paviliun Indonesia. (Foto: KBRI Mexico City)
"Keikutsertaan Indonesia dalam pameran internasional di Meksiko menunjukkan komitmen dan upaya konsisten pemerintah untuk terus melakukan promosi dagang ke berbagai wilayah, termasuk Amerika Latin yang merupakan pasar tujuan ekspor non-tradisional," ucap Duta Besar Republik Indonesia untuk Meksiko Serikat, Yusra Khan, yang turut hadir pada pembukaan pameran pada Selasa 16 Januari untuk mendukung peserta pada paviliun Indonesia.
"Kehadiran dua importir produk fashion Indonesia diharapkan dapat lebih memperluas akses dan membuat produk Indonesia lebih dikenal di Meksiko," tambah Banny R. Ramadhani, Kepala ITPC-Mexico City, dalam rilis yang diterima Medcom.id.
Saat ini produk kain pantai Indonesia cukup dominan di Meksiko, yang memiliki banyak pantai tujuan wisata seperti Cancun, Acapulco, Puerto Vallarta, dan Los Cabos. Produk aksesoris fashion Indonesia juga dapat ditemukan di sejumlah toko cenderamata di kawasan wisata tersebut.
Melalui partisipasi di pameran internasional ini, diharapkan nilai ekspor Indonesia ke Meksiko dapat meningkat di tahun 2018. Nilai ekspor Indonesia pada 2017 (Januari-Oktober) tercatat USD690 juta atau naik 29,22 persen dibandingkan periode sama tahun 2016.
Surplus perdagangan juga berpihak kepada Indonesia dengan nilai USD550 juta, naik 33,13 persen dibandingkan tahun lalu untuk periode sama.
.jpeg)
Dubes Yusra di paviliun Indonesia. (Foto: KBRI Mexico City)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News