Presiden AS, Donald Trump resmi menjatuhkan sanksi kepada Iran (Foto: AFP)
Presiden AS, Donald Trump resmi menjatuhkan sanksi kepada Iran (Foto: AFP)

AS Resmi Jatuhkan Sanksi untuk Iran

Sonya Michaella • 04 Februari 2017 07:22
medcom.id, Washington: Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, resmi menjatuhkan sanksi kepada Iran setelah peluncuran uji coba rudal balistiknya pada Minggu 29 Januari. Sebelumnya, AS memang telah didesak untuk menjatuhkan sanksi tambahan kepada Iran.
 
Kementerian Keuangan AS menjatuhkan sanksi terhadap 25 individu dan perusahaan yang terhubung ke program rudal balistik Iran dan juga kepada mereka yang memberikan dukungan kepada Korps Pengawal Revolusi Islam Iran, yang termasuk tiga jaringan terpisah yang mendukung penuh rudal dan menentang AS.
 
Dilansir CNN, Sabtu (4/2/2017), penjatuhan sanksi ini adalah yang pertama diberikan AS di bawah pemerintahan Trump. "Mereka sangat tidak tertata perilakunya," ucap Trump di Oval Office.

Penasihat Keamanan Gedung Putih, Michael Flynn, juga mengeluarkan pernyataan pasca sanksi baru AS tersebut. Ia menegaskan, masyarakat internasional telah terlalu memberikan batas toleran untuk perilaku buruk Iran.
 
Sanksi baru dirancang untuk tidak menghambat kesepakatan nuklir Iran yang telah disepakati di Teheran saat Barack Obama memimpin AS. Namun, kantor berita Iran, IRNA, yang mengutip Kementerian Luar Negeri Iran, melaporkan bahwa sanksi tersebut bertentangan dengan kewajiban AS. 
 
Sanksi yang diberikan pada Jumat 3 Februari waktu setempat ini merupakan langkah konkret pertama di dalam pemerintahan Trump dan disinyalir akan menjadi pendekatan yang cukup agresif ke Iran.
 
Saat diberi peringatan, penasihat pemerintah Iran, Ali Akbar Velayati malah menganggap peringatan AS tersebut tak berdasar. Ia juga mengatakan, AS tak puas dengan tindakan Trump dan melimpahkannya ke Iran.
 
Velayati mengecam Trump sebagai presiden yang tak punya pengalaman dan harus belajar kepada Obama.
 
"AS harus melihat kegagalannya di Afghanistan, Irak dan Suriah. Semua uji coba rudal Iran defensif dan kami tidak perlu meminta izin untuk melaksanakan kegiatan tersebut," pungkas Velayati.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan