Seperti dilansir AFP, unjuk rasa yang disertai penjarahan di sejumlah tempat ini telah menewaskan sedikitnya 27 orang.
Hampir satu pekan kerusuhan sudah terjadi di berbagai ruas jalan di Nikaragua. Mereka marah terhadap Ortega dan istrinya, Wakil Presiden Rosario Murillo, atas rencana reformasi pensiun yang dinilai merugikan.
Tidak hanya itu, kemarahan warga juga merembet ke masalah stagnasi politik, lesunya perekonomian warga dan gaya kepemimpinan presiden dan wapres yang dinilai otoriter.
Penjarahan dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah di ibu kota Managua. Sejumlah pemilik toko terpaksa menjaga barang dagangan mereka dengan senjata.
"Keluar keluar!" teriak beberapa pengunjuk rasa, menggemakan tuntutan agar Ortega dan Murillo turun dari jabatan mereka.
Aksi unjuk rasa serupa terjadi di kota-kota utara Esteli dan Matagalpa.
Ortega menghadapi protes terbaru anti-pemerintah sejak dirinya kembali menjadi presiden 11 tahun lalu.
Akhir pekan kemarin, Ortega membatalkan reformasi pensiun, dan menawarkan pembicaraan damai untuk mengakhiri ketegangan di jalan raya.
Sementara Murillo berjanji akan segera membebaskan pengunjuk rasa yang sebelumnya ditangkap petugas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News