Kapal dari Pasukan Pembebasan Rakyat Tiongkok ini sudah beroperasi di perairan internasional di lepas pantai Hawaii sejak Rabu kemarin.
"Armada Pasifik AS telah mengamati sebuah kapal pengintai Tiongkok di area Hawaii," ujar jubir Armada Pasifik AS Tim Gorman kepada kantor berita The Japan Times, Sabtu 14 Juli 2018.
"Kami berharap kapal itu akan tetap berada di luar wilayah AS dan tidak melakukan aksi yang dapat menganggu latihan Rim of the Pacific," lanjut dia.
Tiongkok tidak dilibatkan dalam latihan gabungan RIMPAC karena dinilai Pentagon "meneruskan militerisasi di perairan sengketa Laut China Selatan," termasuk mengirimkan misil anti-kapal, misil darat-ke-udara dan sistem pengacak sinyal elektronik.
Kehadiran kapal Tiongkok di dekat Hawaii dikecam Komodor asal Chile, Pablo Nieman, yang turut serta dalam RIMPAC.
"Sangat mengecewakan bahwa kehadiran kapal yang tidak diundang ini dapat menganggu latihan," sebut Nieman, seperti dilaporkan kantor berita The Honolulu Star-Advertiser.
"Saya berharap semua pelaut bertindak profesional, sehingga kami dapat melanjutkan semangat kerja sama yang merupakan tujuan dari latihan ini," lanjut dia.
Tiongkok pernah mengirim kapal mata-mata untuk mengamati latihan militer AS pada 2012 dan 2014.
Beijing telah membangun serangkaian instalasi militer di Laut China Selatan, rute krusial senilai USD3 triliun per tahun dalam hal perdagangan global.
Sebagian wilayah Laut China Selatan diklaim banyak negara, termasuk Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei Darussalam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News