Seperti dikutip AFP, unjuk rasa di Nikaragua telah menewaskan sedikitnya 27 orang.
Puluhan ribu orang tumpah ke jalanan ibu kota Managua tadi malam. Mereka mendesak pemerintah Nikaragua berhenti menekan demonstran dengan kekuatan militer.
Kaum pekerja, mahasiswa, pebisnis dan warga biasa membawa bendera Nikaragua sembari berunjuk rasa di jalanan ibu kota. Mereka menyanyikan lagu nasional sembari mendesak pemerintah segera membebaskan demonstran yang ditahan.
Sejumlah mahasiswa yang memimpin protes bertekad melanjutkan aksi hingga Ortega dan istrinya, Wakil Presiden Rosario Murillo, lengser.
Untuk menenangkan pengunjuk rasa, Ortega dan Murillo menggelar konferensi pers yang intinya adalah janji membebaskan mereka yang telah ditahan. Pembebasan disebutkan keduanya sebagai basis "melakukan dialog damai."
Pekan lalu, Murillo melabeli para pedemo dengan sebutan "vampir", karena dinilai rela menghisap darah demi memberi makan agenda politik mereka.
Murillo menegaskan kesempatan "dialog tetap terbuka" dan "semua masalah bisa dibicarakan."
Aksi kekerasan ini menjadi yang paling mematikan di Nikaragua sejak Presiden Daniel Ortega menjabat pada 2007. Protes meletus usai disahkannya aturan yang pada intinya mengurangi nilai dan manfaat pensiun di Nikaragua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News