Sudah sepekan terakhir, suhu tinggi musim panas menerpa Provinsi Quebec, tepatnya di Kota Montreal. Direktur Kesehatan Publik Regional, Mylene Drouin mengatakan, mayoritas korban meninggal adalah warga lansia, usia 53 hingga 85 tahun.
Dilansir dari AFP, Jumat 6 Juli 2018, para korban tewas juga diketahui tinggal di lingkungan yang minim akses perangkat pendingin udara.
Sejak kemarin, guna mencegah banyak jatuhnya korban, sebanyak 19 fasilitas pendingin di gedung pelayanan kesehatan dan sosial publik di seluruh kota dibuka oleh pejabat kesehatan Montreal.
Warga pun diminta untuk memeriksa tetangga dan anggota keluarga mereka, yang mungkin menghadapi risiko terpapar panas yang tinggi.
Indeks panas atau suhu yang dirasakan tubuh manusia terdeteksi mencapai 45 derajat Celsius. Suhu udara akan berangsur turun pada malam hari hingga antara 23 dan 25 derajat Celsius. Kondisi ini diyakini akan berlangsung hingga beberapa hari ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News