Aksi protes tersebut berlangsung pada Jumat (5/12/2014) malam waktu AS. Warga tampak berkumpul di New York, Washington, Chicago dan Boston.
Protes tersebut dipicu oleh keputusan juri untuk tidak memberikan dakwaan terhadap seorang polisi kulit putih atas kematian seorang pria kulit hitam, Eric Garner. Pria itu diketahui tewas tercekik oleh petugas polisi.
Ayah enak anak itu tewas setelah dirinya mencoba mengelak ketika hendak ditangkap, atas tuduhan menjual rokok ilegal pada Juli lalu.
Sebuah video yang tersebar luas di masyarakat menunjukkan, pria berusia 43 tahun itu berulangkali merasa tercekik saat penangkapan. Garner yang memiliki riwayat asma dan jantung, akhirnya meninggal di rumah sakit. Demikian diberitakan Sky News, Sabtu (6/12/2014).
Kasus ini menambah panjang deretan keputusan bebas yang diterima oleh polisi kulit putih, usai membunuh warga kulit hitam AS. Sebelumnya, keputusan serupa juga terjadi di Missouri.
Di mana seorang polisi bebas dari tuduhan pembunuhan terhadap seorang warga di wilayah Ferguson. Keputusan tersebut menjadi cikal bakal aksi protes terhadap pihak kepolisian yang kini meluas di AS.
Tindakan yang dilakukan oleh polisi AS ternyata bukan terjadi sekali ini saja. Sebelumnya, pengadilan New York akan melakukan rapat untuk mendakwa seorang polisi yang menembak Akai Gurley.
Di Phoenix, Arizona, protes juga terjadi menentang kasus polisi yang menembak mati seorang pengedar narkoba yang tidak bersenjata. Penembakan terjadi setelah pelaku dan korban sempat terlibat keributan.
Lain lagi dengan kasus di Ohio. Keluarga dari seorang bocah 12 tahun yang ditembak mati oleh pihak polisi, melayangkan tuntutannya. Bocah tersebut tewas setelah dirinya membawa senjata, padahal yang dipegangnya adalah senjata mainan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News