Kebakaran hutan itu membuat dua lingkungan di lereng bukit hancur karena dilalap api. Api berkobar melintasi bukit Rocuant dan San Roque kemudian terus menyala pada Rabu, meskipun dengan intensitas yang lebih sedikit.
Sekitar 200 rumah ‘terkena dampak’ api dalam hitungan jam. Tidak ada korban jiwa dari kebakaran yang membakar 150 hektar, meskipun 12 petugas pemadam kebakaran sukarela terluka.
“Ada banyak kemajuan dalam mengendalikan api yang tidak terkendali itu,” ujar Menteri Dalam Negeri Gonzalo Blumel, seperti dikutip AFP, Kamis, 26 Desember 2019.
Kantor Darurat Nasional di Santiago menambahkan, pihak berwenang belum mengevaluasi tingkat kerusakan pada rumah-rumah yang terkena dampak. Beberapa diantaranya hancur tak berbentuk, sementara yang lain mengalami berbagai tingkat kerusakan.
Nyala api dimulai di daerah berumput dan dipenuhi pohon. Tak lama kemudian api dengan cepat melaju ke pemukiman penduduk di Valparaiso, sekitar 120 kilometer barat laut Santiago.
"Kami sedang bersiap-siap untuk pesta ketika kebakaran dimulai. Semuanya terjadi begitu cepat, kami tidak bisa mengeluarkan apa pun," kata Fabian Olguin, 28, yang tinggal di bukit Rocuant.
"Mengerikan, mengerikan melihat rumah tetangga saya terbakar, rumah saya. Sayangnya kita semua tunawisma," ungkap warga lainnya, Silvia Puga yang menangis.
Penyebab kebakaran, dan kebakaran yang lebih kecil, sedang diselidiki. "Ada indikasi bahwa kebakaran ini bisa disengaja," pungkas Menteri Blumel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News