Dalam operasi gabungan Angkatan Laut dan Bea Cukai Uruguay, empat kontainer tepung kedelai ternyata berisi banyak paket kokain. Keempat kontainer itu dibongkar dan disita usai petugas menemukan "anomali" saat proses pemindaian di pelabuhan.
Total 4.418 kilogram kokain dalam 4.0003 paket ditemukan dalam dua dari empat kontainer. Direktur Bea Cukai Uruguay Jaime Borgiani memperkirakan nilai narkotika sitaan ini dapat mencapai USD1 miliar (Rp14 triliun) di pasar Eropa.
Uruguay semakin sering dijadikan sindikat pengedar narkotika sebagai titik transit di Amerika Latin, untuk kemudian diedarkan ke Afrika dan Eropa.
Rekor penyitaan narkotika sebelumnya di Uruguay adalah 3 ton. Paket narkoba yang disimpan dalam satu kontainer itu hendak dikirim ke Afrika melalui pelabuhan Montevideo pada November lalu.
Belum diketahui dari mana asal kokain dalam penyitaan terbaru ini. Namun Borgiani mengatakan 4,4 ton kokain itu dimasukkan ke dalam beberapa truk di sebuah peternakan di Soriano pada Selasa lalu. Soriano berjarak sekitar 290 kilometer dari Montevideo.
Penyitaan ini dilakukan usai otoritas Uruguay merazia sebuah perusahaan eksportir lokal baru yang dinilai mencurigakan.
Kementerian Dalam Negeri Uruguay menyampaikan via Twitter bahwa polisi telah merazia sebuah peternakan yang diyakini terkait 4,4 ton kokain. Pemilik peternakan beserta anaknya ditangkap dalam razia tersebut.
"Hal terpenting adalah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa sindikat pengedar narkoba tidak bisa main-main dengan bea cukai Uruguay," tegas Borgiani, dikutip dari AFP.
"Kami telah mengambil sejumlah langkah yang diperlukan untuk memberantas peredaran (narkotika) ini," sambung dia.
Sebelumnya, juru bicara AL Uruguay Diego Perona mengatakan kepada awak media bahwa isi dar kontainer pertama adalah 3.089 paket kokain dengan berat masing-masing 1,1 kilogram.
Media lokal menyebut kontainer berisi kokain itu akan dipindahkan ke sebuah kapal milik perusahaan Italia.
Agustus lalu, bea cukai Jerman menyita 4,5 ton narkoba dengan nilai jual hingga USD1,1 miliar (Rp15 trilun) dari sebuah kontainer yang tiba di Hamburg. Kontainer itu diketahui berasal dari Uruguay.
Pertengahan Mei, Prancis telah menyita 600 kilogram kokain murni di dalam sebuah jet pribadi yang datang dari Uruguay.
Kolombia, Peru dan Bolivia adalah tiga negara terbesar penghasil daun koka, bahan utama pembuat kokain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News