Menteri Pertahanan Ashton Carter mengatakan larangan tersebut sudah ketinggalan zaman dan justru merusak sendi-sendi militer AS.
Seperti dikutip BBC, Sabtu (25/6/2016), pernyataan Pentagon disambut baik para aktivis hak lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
Pengumuman disampaikan Pentagon setelah Eric Fanning menjadi salah satu perwira tinggi militer AS. Ia adalah prajurit AS pertama yang mengaku gay dan menjadi perwira tinggi di Negeri Paman Sam.
Militer AS telah mencabut larangan menerima tentara gay dan lesbi pada 2011.
Menurut laporan beberapa media AS, nantinya tiap cabang militer AS harus mengimplementasikan pencabutan larangan yang meliputi aturan perekrutan, perumahan serta seragam bagi prajurit transgender.
"Prajurit transgender kami dan keluarganya dapat bernapas lega," kata Ashley Broadway-Mack, presiden dari Asosiasi Rekan Militer Amerika.

Seorang prajurit AS dalam sebuah misi. (Foto: AFP)
Namun politikus Partai Republik Mac Thornberry, yang merupakan ketua Komite Angkatan Bersenjata AS di Senat, mengatakan bahwa Menhan Carter belum menjawab semua pertanyaan mengenai pencabutan larangan.
"Jika sejumlah laporan ini benar, saya yakin Menhan Carter telah mengedepankan kepentingan politik ketimbang kesiapan militer dalam menghadapi krisis," ujar dia.
Pusat Nasional Kesetaraan Transgender mencatat sekitar 15 ribu transgender bertugas sebagai tentara di jajaran militer AS saat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News