Neturei Karta, sebuah kelompok Yahudi Ortodoks, menggelar aksi protes mereka di depan Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.
Dalam aksinya, mereka membawa sejumlah poster dan spanduk yang menunjukkan penolakan terhadap keputusan Donald Trump.
"Israel telah mencuri Kota Suci. Mereka seharusnya meninggalkan Yerusalem," teriak sejumlah pengunjuk rasa, dikutip dari NBC, Senin 11 Desember 2017.
Aksi ini bukanlah aksi pertama yang dilancarkan oleh Neturei Karta. Sebelumnya, mereka juga pernah menentang aksi militer Israel di Jalur Gaza, beberapa waktu lalu.
Aksi unjuk rasa menentang keputusan Trump ini juga pecah di sejumlah negara di Eropa, seperti Swiss, Jerman, Belanda dan Swedia.
Mereka menggelar unjuk rasa di depan Markas PBB di Jenewa sambil membawa poster bertuliskan "Bebaskan Palestina, Akhiri Pendudukan Israel".
Kota Yerusalem ini merupakan rumah bagi situs-situs keagamaan utama yang suci bagi Yahudi, Islam dan Kristen, terutama di Yerusalem Timur.
Tumpang tindih klaim antara Palestina dan Israel sudah terjadi sejak lama. Israel selalu menganggap Yerusalem sebagai ibu kotanya, dan Palestina menganggap Yerusalem adalah ibu kota di masa depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News