Sontak nama Travis Scott menjadi perbincangan publik. Travis sempat meminta maaf dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan orang yang terdampak dari peristiwa tersebut lewat Twitter resmi miliknya @trvisXX.
Baca: Konsernya Kacau Hingga Tewaskan 8 Orang, Travis Scott: Saya Hancur
Kronologi peristiwa
Dilansir dari Reuters, Minggu, 7 November 2021, sebanyak 50 ribu penonton berdesak-desakan menuju panggung demi menyaksikan konser Travis Scott. Dorongan pengunjung yang berdesak-desakan itu juga terjadi di luar area konser.Kekacauan itu tak berhenti ketika Travis Scott sudah naik ke panggung sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Beberapa orang pingsan saat berdesak-desakan, ada juga yang dikabarkan menderita serangan jantung atau masalah medis lainnya.
Scott bahkan berhenti menyanyi beberapa kali, saat ia melihat penonton dalam kesulitan. Scott meminta pihak keamanan untuk memastikan keselamatan para penonton.
"Kami membutuhkan orang untuk membantu, ada seseorang yang pingsan di sini," kata Scott.
Live Nation terpaksa menghentikan konser 30 menit lebih awal dari yang direncanakan. Kepala Polisi Houston, Troy Finner, menyebut, penyelenggara khawatir pemberhentian konser dapat memperburuk situasi.
Baca: 8 Orang Tewas dalam Kekacauan di Festival Musik Texas
Ratusan korban luka dan 8 meninggal
Sekitar 25 orang dilarikan ke rumah sakit usai kekacauan, dan prosedur napas buatan (CPR) juga diberikan ke sekitar 11 pengunjung. Ratusan orang lainnya dirawat di rumah sakit lapangan di lokasi konser karena cedera.Hingga Sabtu, 6 November 2021, sekitar 13 orang masih dirawat di rumah sakit, lima orang diantaranya berusia di bawah 18 tahun. Sementara itu, delapan orang meninggal dengan rentang usia antara 14-27 tahun.
Dugaan OTG suntik narkotika saat konser
Kepolisian Houston membuka investigasi kriminal terhadap laporan adanya seseorang di tengah kerumunan festival yang menyuntikkan narkotika ke sejumlah orang. Kepala Kepolisian Houston Troy Finner mengatakan dari berbagai laporan yang masuk, pihaknya sedang memeriksa kebenaran dari kabar tersebut."Kita akan menyelidiki kebenarannya," ujar Finner.
Sebuah laporan meliputi pengakuan seorang petugas keamanan yang merasa seperti disuntik di bagian leher saat dirinya berusaha menahan seseorang. Tak lama setelahnya, petugas keamanan itu jatuh pingsan. Menurut keterangan staf medis, terdapat luka seperti bekas suntikan di leher petugas keamanan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News