Aksi unjuk rasa damai di Berkeley, sebuah kota di California, berubah anarkis pada siang hari setelah terjadinya bentrok dua kubu berseberangan di Taman Martin Luther King Jr Civic Center Park yang ditutup untuk publik.
Ratusan aktivis bertopeng hitam "antifa" melompati barikade polisi untuk menghadapi sekelompok pendukung Trump.
"Tidak ada Trump, tidak ada KKK, tidak ada AS yang fasis," teriak para penentang kubu pendukung presiden, seperti dikutip AFP.
Terdapat pula teriakan, "pulanglah ke negaramu, Nazi," yang merujuk pada gerakan neo-Nazi di AS.
Baca: Bentrok Charlottesville, Trump: Kedua Pihak Sama-sama Salah
Sejumlah pendemo yang memakai penutup wajah digiring keluar taman oleh polisi. Sebagian besar dari mereka ditangkap karena melanggar larangan menggunakan penutup wajah, membawa tongkat dan senjata berbahaya lainnya.
Polisi dalam pakaian antihuru-hara menembakkan peluru karet ke arah seorang demonstrator yang menjadi melompati barikade menuju taman.
Joey Gibson, seorang pemimpin grup sayap kanan Patriot Prayer, terkena semprotan merica oleh kubu lawan.
Bentrokan di Berkeley terjadi setelah kejadian serupa meletus di Charlottesville beberapa pekan lalu. Peristiwa di Charlottesville, yang berawal dari parade gerakan neo-Nazi dan supremasi kulit putih, berujung pada tewasnya seorang wanita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News