Berkobar sejak Rabu 23 Oktober, Kincade Fire dikhawatirkan akan terus meluas ke seantero utara California akibat tiupan angin "ekstrem."
Kincade Fire telah memaksa evakuasi warga dari kota kecil Geyserville dan beberapa kebun anggur di sekitarnya. Hingga Sabtu 26 Oktober malam waktu setempat, total 77 struktur -- 31 diantaranya hunian warga -- telah hancur dilalap Kincade Fire.
Lebih dari 2.800 petugas telah dikerahkan untuk memadamkan kebakaran tersebut. "Ini adalah sebuah peristiwa bersejarah dan ekstrem," kata David King, seorang meteorolog dari Badan Cuaca Nasional Amerika Serikat (NWS), kepada The Los Angeles Times.
"Satu hal yang membuat skala kebakaran ini begitu besar adalah lamanya durasi tiupan angin yang masih berembus kencang hingga kini," tuturnya, disitat dari AFP, Minggu 27 Oktober 2019.
Angin kencang di California diperkirakan NWS akan terus bertiup sepanjang Sabtu malam dan mencapai puncaknya pada Minggu pagi waktu setempat. Ryan Walburn, seorang meteorolog dari NWS cabang San Francisco Bay, mengatakan kepada awak media bahwa kecepatan angin dapat mencapai 95 hingga 130 kilometer per jam.
Sejumlah meteorolog lainnya memperkirakan kondisi angin kencang di California dapat berlangsung hingga Senin besok.
Sementara itu, perusahaan energi terbesar di California, Pacific Gas & Electric Co. (PG&E), berencana memadamkan aliran listrik untuk 940 ribu pelanggan di seantero California. Pemadaman bertujuan menghindari terjadinya hubungan pendek arus listrik yang dapat memperparah kondisi saat ini.
"PG&E akan memadamkan listrik selama beberapa jam sebelum kedatangan tiupan angin kencang. Angin dengan kekuatan sebesar ini berpotensi merusak dan juga memicu hubungan pendek arus listrik," ungkap pihak perusahaan.
Hingga saat ini, petugas pemadam baru dapat mengendalikan 10 persen dari total lahan yang dihanguskan Kincade Fire. Juru bicara Departemen Kehutanan dan Perlindungan Kebakaran California, Jonathan Cox, menyebutkan bahwa luas lahan yang dilalap Kincade Fire telah meluas hingga mencapai 10.500 hektare.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News