medcom.id, Washington: Pada Rabu 18 Januari, 59 anggota Kongres asal Partai Demokrat menegaskan, mereka tidak akan menghadiri pelantikan di Capitol Hill, pekan ini. Dan lebih banyak lagi diperkirakan akan menghindari Trump akhir pekan ini.
Jumlah pemboikot melonjak setelah Trump secara terbuka mengkritik ikon hak-hak sipil John Lewis. Lewis juga menjabat sebagai anggota Kongres untuk Georgia.
Hampir 60 anggota Kongres Partai Demokrat dengan cepat mengkonfirmasi rencana mereka memboikot upacara pelantikan, pada Jumat 20 Januari, demi mendukung Lewis, yang menggelar protes bersama Pendeta Martin Luther King Jr. dalam gerakan hak-hak sipil Amerika Serikat.
Lewat sebuah pernyataan, anggota Kongres untuk Massachusetts, Katherine Ryan, berkata tidak bisa memberi kontribusi "untuk menormalisasi Presiden terpilih ini menebar retorikanya dengan berpartisipasi dalam pelantikan".
Sementara itu, anggota Kongres untuk California Mark Takano menebar tweet: "Saya bersama @repjohnlewis dan saya tidak akan menghadiri pelantikan," seperti dilansir The Express, Rabu (18/1/2017).
Jika tambah 22 lagi anggota Kongres memilih untuk memboikot upacara Jumat, maka akan menjadi pelantikan Presiden AS paling terboikot dalam sejarah.
"Rekor pemboikotan sebelumnya dipegang oleh Richard Nixon, yang dipermalukan setelah 80 anggota parlemen absen dari upacara pengambilan sumpahnya," menurut sejarawan dari Arizona State University, Brooks Simpson.
Antara 800.000 dan 900.000 orang diperkirakan akan tiba di Washington untuk pelantikan Trump, yang akan disaksikan oleh jutaan pasang mata di seluruh dunia.
Namun, Presiden Obama tentunya akan menarik perhatian sekitar 1,8 juta orang ketika dirinya pertama kali dilantik, delapan tahun lalu.
Para pejabat sudah mengklaim, mereka tidak tahu apakah orang banyak datang pada Jumat mendatang untuk merayakan atau memprotes kepresidenan Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News