Elon Musk diduga lakukan salam Nazi. (BBC)
Elon Musk diduga lakukan salam Nazi. (BBC)

Elon Musk Respons Kritik Lakukan Salam Nazi: "Mereka Butuh Trik Kotor yang Baru"

Riza Aslam Khaeron • 22 Januari 2025 13:33
Washington D.C.: Pada 21 Januari 2025, Elon Musk menanggapi kritik tajam atas gestur tangannya yang menyerupai salam Nazi dalam sebuah acara perayaan pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat ke-47.
 
Dalam acara yang diadakan di Capital One Arena, Washington DC, Musk memberikan gestur dengan tangan kanan ke dada lalu meluruskannya ke depan, yang memicu kontroversi di media sosial.
 
"Hati saya tertuju kepada kalian. Berkat kalian, masa depan peradaban kini terjamin," ujar Musk setelah mengulangi gestur tersebut ke arah penonton di belakangnya, seperti dilaporkan BBC News.

Beberapa pengguna media sosial di platform X — yang juga dimiliki oleh Musk — menyamakan gestur itu dengan salam Nazi, sementara yang lain tidak setuju. Dalam responsnya di X, Musk menyebut kritik itu sebagai serangan yang usang.
 
"Jujur saja, mereka butuh trik kotor yang lebih baik. Serangan ‘semua orang adalah Hitler’ itu sangat basi," tulisnya.
 
Pakar sejarah fasisme, Ruth Ben-Ghiat dari Universitas New York, mengatakan bahwa gestur tersebut memang terlihat seperti salam Nazi dan menyebutnya sebagai tindakan provokatif.
 
Namun, Anti-Defamation League (ADL), organisasi yang fokus pada penanggulangan antisemitisme, memiliki pandangan berbeda.
 
"Sepertinya Elon Musk hanya melakukan gerakan canggung dalam momen penuh semangat, bukan salam Nazi," kata organisasi itu di X.
 
Andrea Stroppa, rekan dekat Musk yang sering dikaitkan dengan politisi sayap kanan Italia Giorgia Meloni, sempat memposting klip gestur tersebut dengan keterangan, "Kekaisaran Romawi kembali dengan salam Romawi."
 
Postingan itu kemudian dihapus, dan Stroppa menjelaskan bahwa gestur tersebut adalah cara Musk mengekspresikan dirinya sebagai seseorang dengan autisme.
 
"Elon ingin menyampaikan, ‘Saya memberikan hati saya kepada kalian,’ dan itulah yang ia komunikasikan melalui mikrofon. ELON TIDAK MENYUKAI EKSTREMIS!" tulis Stroppa
 
Tanggapan Musk ini muncul di tengah kritik terhadap politiknya yang semakin condong ke kanan. Dia sebelumnya memberikan dukungan terhadap partai-partai sayap kanan di Jerman dan Inggris, seperti AfD dan Reform UK.
 
"Kebebasan berekspresi adalah hal yang fundamental," kata Musk dalam sebuah kesempatan. Namun, komentar dan tindakannya tetap memicu perdebatan di berbagai belahan dunia.
 
Kontroversi ini juga menyoroti hubungan erat Musk dengan Trump, yang baru saja menunjuknya sebagai salah satu pemimpin "Departemen Efisiensi Pemerintahan" di kabinetnya.
 
Baca Juga:
Elon Musk Picu Kontroversi usai Lakukan Gestur Nazi di Pelantikan Trump
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan