Saat ini PM Lee sedang di Washington DC dalam rangka kunjungan kerja atas undangan Trump.
Trump menjamu Lee makan siang bersama dengan jajaran kabinet dan pejabat penting Gedung Putih. Sebelumnya, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan kesepakatan Singapore-Airlines-Boeing senilai USD14 miliar.
Selain itu, Lee juga bertemu Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin, dimana keduanya menegaskan kembali 'hubungan perdagangan dan investasi kuat dan menguntungkan' antara kedua negara.
"Singapura dan AS adalah mitra di banyak sektor, tapi di atas semua itu, kami adalah teman dekat. Hal ini telah kami lakukan selama 51 tahun," ujar Lee dalam unggahannya di Facebook, seperti dilansir dari laman Channel News Asia, Selasa 24 Oktober 2017.
"Saya berharap bahwa AS akan terus melibatkan Asia Pasifik, dan saya telah memberikan undangan kepada Presiden Trump untuk mengunjungi kami, yang telah dia terima. Semoga persahabatan kita terus berlanjut!" harapnya.
Dalam unggahan di laman Facebook, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan bahwa PM Lee dan Trump telah mengadakan perbincangan untuk semakin menguatkan kemitraan. Vivian menambahkan, AS-Singapura juga semakin kuat di bidang pertahanan.
Menurutnya, kedua negara menikmati kerja sama erat, termasuk dalam keamanan transnasional dan dunia maya serta upaya melawan terorisme.
"Singapura sejak awal telah koalisi global melawan Islamic State (ISIS). Dan kami tetap menjadi satu-satunya negara Asia yang menyumbangkan aset dan personel militer hingga saat ini," kata dia.
Tak hanya isu-isu bilateral kedua negara, Trump dan PM Lee juga membahas mengenai perkembangan regional dan dunia, termasuk mengenai Semenanjung Korea, serta hubungan antara Tiongkok dengan AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News