Terhitung, ia memenangkan 54 persen suara rakyat Santiago. Sementara itu, rivalnya yang merupakan oposisi, Alejandro Guillier mengucapkan selamat kepada Pinera.
Sementara, Guillier mendapat 45,43 suara. Dilaporkan media lokal, separuh rakyat Chile melihat Pinera sebagai sosok yang ramah terhadap dunia usaha.
"Chile membutuhkan kesepakatan lebih dari sekedar konfrontasi. Jalan masa depan menyatukan kita, namun terkadang cerita masa lalu memisahkan kita," kata Pinera, dalam pidatonya, dikutip dari BBC, Senin 18 Desember 2017.
Pinera memenangkan putaran pertama dengan selisih suara yang cukup besar dengan Guiller, yang didukung presiden sosialis Chile saat ini, Michelle Bachelet.
Pria berusia 68 tahun ini pernah memimpin Chile dari 2010 sampai 2014. Pinera jelas mendapat dukungan dari komunitas bisnis dan berjanji akan menurunkan pajak agar ekonomi Chile tumbuh kembali.
Selama kampanyenya, ia berjanji untuk mengendalikan reformasi yang dibawa oleh Bachelet. Sementara Guillier berkampanye akan meneruskan apa yang sudah dibentuk Bachelet.
Guillier pun mengakui ini adalah kekalahan telak baginya. Ia pun menyadari bahwa pada kampanye ia bersikukuh untuk mempertahankan reformasi progresif yang dibawa Bachelet di masa jabatan kedua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id