Ini merupakan kelanjutan aksi protes sebagian masyarakat terhadap pemerintah Brasil yang dinilai tak kompeten, dan juga kecaman terhadap dugaan kasus korupsi perusahaan minyak negara Petrobas.
Aksi massa terbesar terjadi di Sao Paulo, dimana 210 ribu warga berkumpul di lapangan pusat kota. Kumpulan pendemo juga terlihat di ibu kota Brasilia, Porto Alegre dan Rio de Janeiro.
"Kami di sini untuk mengekspresikan kekesalan kami terhadap pemerintah yang korup dan gemar mencuri. Kami meminta Dilma dimakzulkan," ucap Andre Menezes, salah satu pendemo yang beraksi di Avenida Paulista.
"Dia (Dilma) mungkin tidak terlibat langsung dalam korupsi di Petrobas, tapi dia pasti mengetahui mengenai hal tersebut. Bagi saya, hal itu juga membuat dirinya bersalah sehingga layak digulingkan," sambung Andre, seperti dikutip Associated Press, Minggu (15/3/2015).
Sementara di Rio, polisi mengestimasi 15 ribu orang berpawai di sepanjang pesisir pantai Copacabana. Sambil membawa bendera Brasil, mereka meminta militer melakukan kudeta dan menggulingkan pemerintahan saat ini.
"Saya tidak ingin negara saya berubah menjadi seperti Venezuela. Kami tidak ingin pemerintahan yang otoriter!" tegas Marlon Aymes, pengunjuk rasa yang membawa banner bertuliskan: "Angkatan Darat, Laut dan Udara. Tolong selamatkan kami sekali lagi dari komunisme."
"Kami ingin militer membubarkan Kongres dan mendorong pemilihan umum baru, karena level korupsi di negara ini sudah terlalu parah," tambah Aymes.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News