Kesepakatan ini diambil oleh kedua menteri pertahanan dari dua negara tersebut, yakni Menteri Pertahanan AS Ashton Carter dan Menteri Pertahanan Perancis Jean-Yves le Drian, Minggu (15/11/2015). Dalam kesepakatan ini memunculkan langkah konkret untuk mengintensifkan kerja sama melawan tindakan radikal.
"Mereka sepakat militer AS dan militer Prancis harus mengambil serangan yang berkelanjutan terhadap ISIS. Dan, mengintensifkan kerja sama yang erat," kata Sekretaris Pers Pentagon Peter Cook seperti dilansir AFP, Minggu (15/11/2015).
Menteri Pertahanan AS Ashton Carter pun telah menegaskan kembali komitmen Negeri Paman Sam untuk mendukung Prancis untuk menghancurkan ISIS. "Dan, bergerak bersama untuk memastikan tidak akan ada lagi," tambah dia.
Hanya, Cook tidak memperici tentang langkah-lamgkah apa saja yang disepakati dua negara ini. Sementara itu, Wakil penasehat keamanan nasional AS, Ben Rhodes, mengatakan Amerika Serikat dan Prancis juga akan mengintensifkan koordinasi intelijen antar keduanya.
Terjadi penyerangan di gedung konser Bataclan, restoran dan bar, dan di luar stadion nasional Stade de France, di Paris, Prancis, Jumat 13 November lalu. Penyerangan ini diduga dilakukan oleh kelompok radikal, ISIS. Kelompok yang telah menguasai sebagian besar wilayah di Suriah dan Irak ini telah mengklaim bertanggung jawab atas penyerangan ini. Dalam kejadian ini, sebanyak kurang lebih 100 orang tewas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id