Kepolisian setempat mendeklarasikan adanya huru-hara setelah para pendemo melemparkan batu, granat asap dan kaleng minuman ke aparat keamanan.
Sedikitnya tiga orang ditahan dalam bentrokan. Beberapa tempat usaha di Portland dirusak sekelompok orang yang mengenakan masker hitam. Mereka memecahkan kaca beberapa toko, melemparkan bom molotov dan menghancurkan sebuah mobil polisi.
Kekerasan membuat otoritas Portland membatalkan izin demonstrasi May Day, dan mengingatkan bahwa siapapun yang berkeliaran di jalan akan berisiko ditangkap.
"Karena adanya aksi anarkis dalam gerakan #MayDayPDX, izin dibatalkan. Para peserta yang mengikuti aturan hukum disarankan menggunakan trotoar dan meninggalkan area demonstrasi," tulis kepolisian Portland di akun Twitter, seperti disitat AFP.
"Jika Anda sekalian tidak ada keperluan ke Downtown Portland, tolong menjauh. #MayDayPDX kini kami anggap sudah menjadi huru-hara," lanjutnya.
Demonstrasi May Day di Portland diawali dengan kecaman pengunjuk rasa terhadap pemerintahan Presiden Donald Trump terkait imigran gelap dan hak pekerja.
Saat massa bergerak ke pusat kota Portland, polisi menyebut "sejumlah pendemo anarkis" mengganggu jalannya acara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News