Menlu AS Mike Pompeo dalam sebuah acara di Brussels, Belgia, 11 Juli 2018. (Foto: AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)
Menlu AS Mike Pompeo dalam sebuah acara di Brussels, Belgia, 11 Juli 2018. (Foto: AFP/BRENDAN SMIALOWSKI)

AS Tidak Takut Berikan Sanksi ke Pemimpin Tertinggi Iran

Willy Haryono • 23 Juli 2018 11:18
California: Amerika Serikat (AS) tidak takut menjatuhkan sanksi ke sejumlah petinggi Iran. Ini merupakan kelanjutan sikap keras AS yang meminta Iran mengakhiri program nuklir dan misil balistik serta intervensi militer dalam konflik regional seperti di Yaman dan Suriah.
 
Setelah Washington menarik diri dari perjanjian nuklir Iran yang mengejutkan banyak pihak, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo telah mengungkapkan "strategi baru" untuk mendorong Iran agar patuh terhadap sejumlah permintaan AS.
 
"Kami tidak takut untuk menghantam rezim (Iran) di level tertingginya," ujar Pompeo di hadapan para diaspora Iran di California, seperti dikutip dari AFP, Minggu 22 Juli 2018.

Pompeo juga menekankan bahwa AS menginginkan semua negara di dunia untuk mengurangi impor minyak dari Iran "sebanyak mungkin, bahkan hingga ke angka nol" pada 4 November mendatang. Jika tidak, kata Pompeo, bersiaplah menghadapi sanksi AS.
 
"Masih ada banyak lagi yang akan dijatuhkan," tutur Pompeo, merujuk pada sanksi finansial AS.
 
Presiden AS Donald Trump memutuskan menjatuhkan kembali sanksi ekonomi kepada Iran pada 8 Mei, yang sempat dicabut lewat perjanjian nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) di tahun 2015. 
 
JCPOA disepakati Iran, AS dan beberapa negara lainnya di bawah kepemimpinan Barack Obama. Sanksi dicabut karena Iran sepakat membatasi program nuklirnya.
 
Mendapat tepuk tangan meriah dari para diaspora, Pompeo menekankan kembali dukungan AS terhadap gelombang protes yang saat ini terjadi di Iran. "Rezim di Iran telah menjadi sebuah mimpi buruk bagi rakyatnya," kata dia.
 
Sementara itu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengaku tidak takut terhadap ancaman AS. Ia mengklaim komunitas global sudah tidak lagi menerima sikap AS yang sering membuat keputusan untuk negara lain.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan