Para pendukung Alberto Fernandez mengikuti acara kampanye di Buenos Aires, Argentina, 24 Oktober 2019. (Foto: AFP/File / JUAN MABROMATA)
Para pendukung Alberto Fernandez mengikuti acara kampanye di Buenos Aires, Argentina, 24 Oktober 2019. (Foto: AFP/File / JUAN MABROMATA)

Isu Ekonomi Jadi Perhatian Utama dalam Pilpres Argentina

Willy Haryono • 27 Oktober 2019 17:03
Buenos Aires: Warga Argentina akan beramai-ramai menggunakan hak pilih mereka dalam pemilihan umum presiden hari ini, Minggu 27 Oktober 2019. Pilpres Argentina digelar di tengah lemahnya sektor perekonomian negara kedua terbesar di benua Amerika tersebut.
 
Menurut sejumlah jajak pendapat, kandidat dari kubu oposisi Alberto Fernandez lebih diunggulkan dibanding Presiden Mauricio Macri, yang telah berkuasa sebagai orang nomor satu di Argentina sejak Desember 2015.
 
Dalam ajang pra-pemilu pada Agustus lalu, Fernandez yang merupakan politikus karier mengalahkan Macri dengan selisih 16 poin. Hasil tersebut mengejutkan banyak warga Argentina.

Berdasarkan data resmi pemerintah Argentina, dikutip dari Anadolu Agency, perekonomian negara goyah karena melonjaknya angka pengangguran, inflasi serta kemiskinan dalam beberapa tahun terakhir.
 
Di Argentina, seorang kandidat dapat langsung menang dalam pilpres jika meraih 45 persen suara, atau 40 persen dengan selisih 10 persen dari capres di posisi kedua.
 
Jika tidak ada pemenang di putaran pertama, maka para kandidat akan bertarung kembali di fase kedua pada 24 November mendatang. Sekitar 34 juta pemilih terdaftar berhak mengikuti pilpres Argentina ini.
 
Terdapat enam kandidat dalam pilpres, namun yang menjadi sorotan hanya Fernandez dan Macri.
 
Macri berkuasa empat tahun lalu dengan janji akan menghidupkan kembali sektor perekonomian Argentina. Namun banyak pihak mengatakan kondisi di Argentina jauh lebih buruk di bawah Macri ketimbang Cristina Fernandez de Kirchner.
 
Sempat menjanjikan program "zero Poverty" atau "tidak ada kemiskinan sama sekali," Macri adalah presiden konservatif pertama yang menang dalam pemilu adil dan bebas di Argentina sejak 1916.
 
Empat tahun usai Macri berkuasa, sekitar 35 persen dari total populasi Argentina atau berkisar 15 juta orang, hidup di bawah garis kemiskinan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan