Para pemimpin oposisi mengatakan, Jairo Ortiz ditembak di pinggiran kota Caracas oleh pasukan keamanan yang berniat membubarkan demo ini.
Sementara itu, pemerintah Venezuela telah bersumpah untuk menyelidiki pembunuhan remaja berusia 19 tahun tersebut.
Selain satu orang tewas, dilaporkan 19 orang lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar terkena masalah pernapasan karena menghirup gas air mata.
Dilansir Telegraph, Sabtu 8 April 2017, kelompok oposisi lain kabarnya telah merencanakan protes yang lebih besar pada hari ini, waktu setempat.
Kemarin, para demonstran berkumpul di depan kantor Ombudsman Venezuela yang menuntut agar Maduro segera lengser. Mereka pun meneriakkan bahwa satu orang berhasil dibunuh dalam rezim pemerintahan Maduro.
Seorang prajurit Garda Nasional terbaring tak sadarkan diri setelah dilempar sebuah batu besar. Maduro, yang berbicara di stasiun televisi, mengatakan sekitar 30 orang telah ditahan terkait demo tersebut.
"Kami mencari mereka semua dan mengidentifikasi mereka," kata Maduro.
Rata-rata, para demonstran meneriakkan 'Tidak ada lagi kediktatoran!' sambil melemparkan batu ke arah aparat keamanan di pusat kota Caracas. Demo ini sudah berlangsung sejak Kamis 6 April kemarin.
Polisi membalas dengan gas air mata dan meriam air dan seketika kekacauan pun meletus di mana sekitar 10 ribu demonstran mencoba menerobos barikade pengamanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News