Ribuan orang berunjuk rasa di jalanan Caracas, Venezuela, 24 April 2017. (Foto: AFP/FEDERICO PARRA)
Ribuan orang berunjuk rasa di jalanan Caracas, Venezuela, 24 April 2017. (Foto: AFP/FEDERICO PARRA)

Lawan Tekanan Pemerintah, Warga Venezuela Rapatkan Barisan

Arpan Rahman • 26 April 2017 10:53
medcom.id, Caracas: Warga Venezuela merencanakan aksi unjuk rasa baru menentang Presiden Nicolas Maduro pada Rabu 26 April 2017. 
 
Mereka melanjutkan demonstrasi meski lebih dari 25 orang tewas dalam bentrokan dengan aparat pemerintah.
 
Pihak oposisi meminta pendemo menggelar demonstrasi di Caracas tengah, sebuah benteng pro Maduro tempat pusat pemerintahan berada. Upaya sebelumnya mencapai pusat kota berujung bentro dengan polisi antihuru-hara.

Total 26 orang tewas dalam aksi kekerasan terkait demonstrasi di Venezuela. Menurut Jaksa Agung Luisa Ortega, korban tewas termasuk empat anak di bawah umur, 
 
Menurut versi Maduro, korban tewas dalam gelombang demonstrasi adalah 29. 
 
"Dua puluh sembilan orang negara kita telah dibunuh, dan sayap kanan harus disalahkan. Rakyat menuntut keadilan," kata dia dalam sebuah pidato, seperti dikutip AFP.
 
Oposisi sayap kanan menyalahkan Maduro karena krisis pangan, obat-obatan, dan kebutuhan penting lainnya di Venezuela, negara kaya minyak.
 
Maduro, penerus "revolusi Bolivarian" haluan kiri yang diluncurkan mendiang Hugo Chavez pada 1999, mengatakan bahwa gelombang unjuk rasa merupakan bagian dari rencana Amerika Serikat untuk menggulingkannya.
 
Wartawan hadapi ancaman 'mengkhawatirkan'
 
Dalam waktu kurang dari satu bulan, lebih dari 400 orang terluka dalam unjuk rasa di Venezuela, dan hampir 1.300 orang ditangkap.
 
Sudah 14 wartawan yang ditangkap dalam unjuk rasa di Venezuela. Lebih dari 100 awak media diserang saat meliput demonstrasi.
 
Pihak oposisi menuduh pemerintah memakai pasukan keamanan untuk menekan demonstrasi damai dan mengirim preman bersenjata untuk menyerang mereka.
 
Pemerintah balas menuduh oposisi membayar kelompok bersenjata untuk memperkeruh situasi.
 
"Kami tidak dapat menyerah. Jika kita berhasil mempertahankan tekanan ini, kita akan mencapai perubahan," kata anggota parlemen senior oposisi, Freddy Guevara.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan