Imigran yang mendekati perbatasan Meksiko-Amerika Serikat (AS) (Foto: AFP).
Imigran yang mendekati perbatasan Meksiko-Amerika Serikat (AS) (Foto: AFP).

Kumpulan Imigran Bergerak Menyerbu Perbatasan AS

Arpan Rahman • 03 April 2018 18:19
Ixtepec: Di beberapa kota Meksiko yang menjadi pusat kumpulan lebih dari 1.200 migran Amerika Tengah menuju ke perbatasan Amerika Serikat (AS).
 
Jalan telah terbentang meskipun Presiden AS Donald Trump menyerukan agar pihak berwenang Meksiko menghentikan mereka.
 
Pejabat setempat menawarkan penginapan di alun-alun kota dan gudang kosong atau mengatur transportasi bagi para migran, kelompok dalam sebuah perjalanan yang digelar oleh kelompok advokasi imigran Pueblo Sin Fronteras. Para pejabat menyediakan bus, mobil, ambulans, dan truk polisi.
 
"Pihak berwenang ingin kami meninggalkan kota-kota mereka," kata Rodrigo Abeja, koordinator dari Pueblo Sin Fronteras.
 
"Mereka telah membantu kami, sebagian untuk mempercepat kelompok besar keluar dari yurisdiksi mereka," tambahnya seperti dikutip Pakistan Today, Selasa 3 April 2018.
 
Pada titik tertentu musim semi ini, perjalanan 3.200 km kafilah yang dimulai di Tapachula dekat perbatasan Guatemala pada 25 Maret akan berakhir di perbatasan AS. Di sana, beberapa anggotanya akan mengajukan permohonan suaka, sementara yang lain berusaha menyelinap ke AS.
 
Sejauh ini pemerintah federal Meksiko memberikan sedikit panduan tentang bagaimana menangani para migran. Tapi Abeja khawatir bahwa reaksi lokal akan berubah.
 
"Ada banyak tekanan dari pihak berwenang untuk menghentikan kafilah karena reaksi Donald Trump," katanya.
 
Trump mencerca di Twitter terhadap kafilah, Senin 2 April. Ia menuduh Meksiko 'melakukan sangat sedikit, jika tidak ada' untuk menghentikan aliran imigran melintasi perbatasan AS secara ilegal.
 
"Mereka harus menghentikan peredaran narkoba besar dan orang-orang yang masuk, atau saya akan menghentikan sumber uang mereka, NAFTA," cuitnya.
 
Menteri Dalam Negeri Meksiko Alfonso Navarrete tidak secara langsung menangani kafilah. Tapi ia menulis di Twitter telah berbicara dengan Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kirstjen Nielsen, Senin. Katanya, mereka telah “setuju untuk menganalisis cara terbaik demi menghadapi arus migran sesuai dengan hukum masing-masing negara. ”
 
Meksiko harus berjalan di jalur yang rumit dengan Amerika Serikat karena negara-negara sedang menegosiasikan kembali Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) bersama Kanada. Di saat yang sama, kandidat presiden sayap kiri Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador memiliki keunggulan 18 poin menjelang pemilihan 1 Juli, menurut jajak pendapat yang dipublikasikan, Senin.
 
Kemenangan Lopez Obrador dapat mengantar pemerintah Meksiko kurang akomodatif terhadap AS pada masalah perdagangan dan imigrasi. Senator Meksiko Angelica de la Pena, yang memimpin komisi hak asasi manusia Senat, mengatakan kepada AFP bahwa Meksiko harus melindungi hak-hak migran meskipun ada tekanan dari Trump.
 
Mantan Presiden Vicente Fox minta pejabat Meksiko mengambil sikap menentang serangan Trump. Trump terus "memeras, menyinggung, dan merendahkan orang Meksiko," tulisnya di Twitter, Senin.
 
Di bawah hukum Meksiko, orang Amerika Tengah yang memasuki Meksiko secara hukum pada umumnya diizinkan bergerak bebas di seluruh negeri. Bahkan jika tujuan mereka adalah menyeberang secara ilegal ke AS.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan