Mereka juga memperingatkan jika kemungkinan kelompok teror ini berusaha melakukan serangan balasan.
Video udara ini menunjukkan gumpalan asap hitam dramatis yang membumbung tinggi, setelah bom militer Amerika Serikat meratakan kompleks Baghdadi.
"Itu terlihat seperti tempat parkir, dengan lubang besar," tutur Jenderal Marinir Kenneth McKenzie, komandan Komando Pusat AS yang mengawasi pasukan Amerika di Timur Tengah, dilansir dari France24, Kamis, 31 Oktober 2019.
McKenzie mengatakan, gagasan untuk menghancurkan kompleks itu untuk memastikan bahwa kawasan tersebut tidak akan menjadi kuil atau tempat mengenang Baghdadi.
"Itu hanya sebidang tanah biasa saja," katanya.
Baghdadi tewas dengan meledakkan rompi bunuh diri ketika dia melarikan diri ke terowongan buntu. Kala itu dia kabur dari kejaran pasukan khusus Amerika Serikat.
McKenzie mengungkapkan Baghdadi membawa dua anak kecil dalam terowongan itu. Kedua anak tersebut diyakini berusia di bawah 12 tahun, dan keduanya tewas.
"Kami menduga mereka (ISIS) akan mencoba beberapa bentuk serangan balasan. Kami diposisikan dan dipersiapkan untuk itu," imbuh dia.
Baghdadi dilaporkan akhir pekan kemarin tewas dalam serangan pasukan AS di Suriah. Menurut pejabat AS, seorang agen ISIS memfasilitasi pergerakan pemimpin teroris di sekitar Suriah.
Bahkan, mereka membantu mengawasi pekerjaan konstruksi di rumah persembunyian di Suriah.
Pembelot ISIS itu telah disusupkan sebagai aset oleh Pasukan Demokrat Suriah (SDF), milisi mayoritas Kurdi yang menjadi pasukan darat untuk kampanye pimpinan AS menghancurkan kekhalifahan yang diproklamasikan oleh kelompok teroris itu di Suriah timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News