Presiden AS Donald Trump (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. (Foto: AFP)
Presiden AS Donald Trump (kanan) berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. (Foto: AFP)

AS Bekukan Bantuan usai Trump Hubungi Presiden Ukraina

Willy Haryono • 23 Desember 2019 11:06
Washington: Gedung Putih membekukan bantuan untuk Ukraina sekitar 91 menit usai Presiden Donald Trump berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelenskiy via sambungan telepon pada Juli lalu. Hal ini terungkap dari sebuah surat elektronik Pemerintah AS yang baru saja dirilis.
 
Dikutip dari BBC, Senin 23 Desember 2019, surat elektronik itu didapat oleh Pusat Integritas Publik AS terkait putusan pengadilan mengenai kebebasan informasi.
 
Dalam surat itu ditunjukkan bahwa staf Gedung Putih, Mike Duffey, menghubungi pejabat kementerian pertahanan dan memintanya untuk menahan bantuan untuk Ukraina. Permintaan itu dilayangkan sekitar 1,5 jam usai Trump berdiskusi dengan Zelenskiy via telepon pada 25 Juli.

Trump kala itu meminta Zelenskiy untuk menyelidiki Hunter Biden, anak dari politikus Joe Biden yang disebut-sebut sebagai kandidat terdepan Partai Demokrat dalam pemilihan umum 2020.
 
Percakapan telepon tersebut merupakan pemicu dimulainya proses pemakzulan terhadap Trump yang dilaporkan oleh seorang pembocor rahasia atau whistleblower. Trump dianggap telah menyalahgunakan wewenang karena meminta bantuan kepala negara asing untuk keperluan politik dalam negeri.
 
E-mail yang baru saja dirilis menunjukkan bahwa Duffey meminta Kemenhan AS atau Pentagon untuk "menahan dulu" bantuan untuk Ukraina.
 
"Karena permintaan ini bersifat sensitif, saya mengapresiasi jika Anda menjaga informasi ini hanya kepada mereka yang perlu mengetahuinya," tulis surat elektronik tersebut.
 
Trump telah resmi dimakzulkan di level Dewan Perwakilan Rakyat AS pada 18 November. Proses pemakzulan ini akan berlanjut ke persidangan di Senat AS pada awal 2020 mendatang.
 
Jika lebih dari dua per tiga anggota Senat AS menyatakan Trump bersalah, maka ia akan lengser dan digantikan Wakil Presiden Mike Pence. Jika kurang dari dua per tiga anggota Senat AS menyatakan Trump bersalah, maka Trump akan tetap menjabat.
 
Sejumlah pihak memprediksi Trump akan selamat karena mayoritas anggota Senat AS merupakan politisi Partai Republik.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan