Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo. (Foto: AFP).
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo. (Foto: AFP).

Menlu AS Ragukan Kesepakatan Damai Palestina-Israel ala Trump

Fajar Nugraha • 03 Juni 2019 19:05
Moskow: Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo tidak yakin rencana perdamaian Palestina-Israel akan sukses. Kesepakatan damai itu tengah diupayakan oleh Presiden Donald Trump dengan mengutus menantunya, Jared Kushner.
 
“Seseorang bisa berargumen bahwa rencana (perdamaian) itu tidak bisa diterapkan atau bahkan tidak menarik perhatian,” ujar Pompeo kepada The Washington Post, seperti dikutip Sputnik, Senin, 3 Juni 2019.
 
“Bisa saja kesepakatan itu ditolak. Pertanyaan besar saat ini adalah, apakah kita mampu mendapatkan ruang besar untuk melakukan pembahasan sebenarnya mengenai cara mewujudkan perdamaian itu,” tutur Pompeo.

Pejabat Gedung Putih mengatakan, mereka akan mengungkap porsi ekonomi dari kesepakatan damai itu demi menyudahi konflik Palestina-Israel. Hal ini direncanakan akan diumumkan di konferensi damai Palestina-Israel yang dijadwalkan berlangsung di Manama, Bahrain pada 25-26 Juni.
 
Presiden Palestina Mahmoud Abbas sebelumnya sudah menegaskan bahwa Palestina tidak akan menerikan hasil kesepakatan apapun yang dimediasi Amerika Serikat. Menurutnya, AS sudah jelas-jelas bersikap mendukung Israel.
 
Palestina diragukan
 
Jared Kushner, menantu dan juga penasihat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump,  meragukan Palestina bisa membentuk pemerintah.
 
Baca juga: Menantu Trump Sebut Palestina Layak Tentukan Nasib Sendiri.
 
Sebelumnya dalam wawancara dengan situs berita Axios, suami dari Ivanka Trump tuh menilai Palestina layak menentukan nasib sendiri. Tetapi untuk memerintah diri sendiri, Kushner memiliki keraguan besar.
 
"Harapannya adalah, apakah seiring waktu, mereka dapat menjadi mampu memerintah," kata Kushner ketika ditanya apakah dia yakin Palestina dapat memerintah diri mereka sendiri tanpa campur tangan Israel.
 
“Palestina perlu memiliki sistem peradilan yang adil, kebebasan pers, kebebasan berekspresi, toleransi untuk semua agama sebelum wilayah Palestina dapat menjadi investasi,” ujar Kushner kepada situs Axios.
 
Kushner merupakan sosok yang dikirim oleh Trump, untuk meloloskan ‘kesepakatan abad ini’ dalam mengakhiri konflik Palestina dan Israel. Dia sebelumnya mengisyaratkan bahwa rencana itu tidak akan mendukung pembentukan negara Palestina.
 
"Saya pikir itu hal yang sulit,” jawab Kushner, ketika ditanya apakah Palestina dapat mengharapkan kebebasan dari campur tangan pemerintah atau militer Israel.
 
"Jika Anda tidak memiliki struktur pemerintahan yang tepat dan keamanan yang tepat ketika orang-orang hidup dalam ketakutan akan teror, itu menyakiti warga Palestina," katanya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan