Sanksi AS terberat sejauh ini terhadap Rusia dijatuhkan pada produsen minyak terbesar Rosneft, produser minyak terbesar kedua Novatek dan bank terbesar ketiga Gazprombank. Sanksi ini berupa penalti terkait pendanaan mata uang Dollar AS dalam jangka menengah hingga panjang.
Vnesheconombank atau VEB, bank yang bertindak sebagai agen pembayaran untuk pemerintah Rusia, delapan firma persenjataan, termasuk produsen senapan tempur AK-47.
Meski disebut sebagai yang terberat, sanksi ini tidak membekukan aset keempat perusahaan atau menghentikan segala bentuk bisnis AS dengan mereka. Namun, setelah penjatuhan sanksi, saham keempatnya langsung tumbang. Rosneft dan Novatek bahkan turun tajam hingga lebih dari lima persen.
Putin menegaskan sanksi ini akan merusak banyak perusahaan energi AS dan membawa hubungan kedua negara ke jalan buntu. Seorang pejabat Kemenlu Rusia bahkan menyebut pihaknya akan membalas AS dengan cara yang menyakitkan.
"Tentu saja, sanksi ini tidak pantas dijatuhkan dan tidak sejalan dengan semangat hubungan internasional dalam sektor finansial dan perbankan," ucap Andrei Kostin, CEO Bank VTB, seperti dilansir Itar-Tass dan Reuters, Kamis (17/7/2014).
"Saya rasa jika kita tidak mengambil langkah untuk menghentikan aksi sepihak ini, maka kita akan menyaksikan konsekuensi kehancuran sistem finansial global," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id