Rencana tersebut sudah diajukan Menteri Pertahanan AS Jim Mattis ke Gedung Putih sejak April lalu. Di dalam rencana itu, sudah terinci jadwal setahun penuh kapal AL AS berlayar melewati perairan strategis tersebut.
Dikutip dari Asian Correspondent, Senin 24 Juli 2017, proses persetujuan yang lebih cepat dari pada yang diperkirakan berarti operasi juga dapat dilakukan lebih cepat.
"Akan sangat rutin dan sangat teratur. Rencana ini sebagian dari program untuk menjaga agar perairan tetap terbuka," ucap salah seorang pejabat Gedung Putih.
Sementara, patroli semacam itu sudah pernah dilakukan secara rutin di bawah pemerintahan Barack Obama.
Li Jie, seorang analis militer berbasis di Beijing, mengatakan bahwa ia tidak terkejut adanya patroli semacam itu dari AS.
"Pada saat yang sama, AS bisa memanfaatkan pengaruh China dalam urusan maritim dengan meningkatkan kehadiran militernya di kawasan Laut China Selatan," ucap Li.
Mei lalu, USS Dewey diketahui berlayar dengan jarak 12 mil dari Mischief Reef, wilayah yang saat ini dikuasai China namun juga diklaim oleh Filipina, Vietnam dan Taiwan.
Pergerakan AL AS ini adalah kebebasan navigasi perdana Angkatan Laut AS di bawah pemerintahan Trump.
Pergerakan kedua terjadi pada awal Juli ini di mana USS Stethem berlayar sekitar 12 mil juga dari Pulau Triton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News