Acara pelantikan yang berlangsung di Gedung Capitol ini menjadi bahan pembicaraan, bukan hanya karena kembalinya Trump ke Gedung Putih setelah kalah dalam pemilu 2020, tetapi juga karena tindakannya yang tidak menempatkan tangan di atas Alkitab saat mengucapkan sumpah jabatan.
Melania Trump, istrinya, memegang dua Alkitab — salah satunya merupakan Alkitab keluarga yang diberikan kepada Trump saat kecil dan Alkitab Lincoln yang digunakan Abraham Lincoln pada pelantikannya tahun 1861.
Meski demikian, Trump memilih untuk tidak menyentuh keduanya.
"Trump mengangkat tangan kanannya untuk mengucapkan sumpah jabatan, sementara tangan kirinya dibiarkan di samping tubuh," melansir The New York Times pada hari yang sama.
Tradisi Penggunaan Alkitab dalam Pelantikan Presiden
Penggunaan Alkitab dalam pelantikan presiden adalah tradisi panjang yang dimulai oleh George Washington. Dalam pelantikan perdananya, Washington menggunakan Alkitab altar dari Masonic Lodge setempat dan bahkan menciumnya setelah mengucapkan sumpah jabatan.Namun, Konstitusi Amerika Serikat tidak mewajibkan kehadiran Alkitab dalam upacara tersebut. Artikel VI Konstitusi dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada "tes agama" yang diperlukan untuk menduduki jabatan publik.
Beberapa presiden sebelumnya juga memilih untuk tidak menggunakan Alkitab. Misalnya, Theodore Roosevelt tidak menggunakan Alkitab saat dilantik setelah pembunuhan William McKinley pada tahun 1901.
John Quincy Adams, presiden keenam, memilih buku hukum sebagai simbol supremasi hukum.
Spekulasi di Balik Keputusan Trump
Alasan Trump untuk tidak menempatkan tangan di atas Alkitab tidak dijelaskan secara resmi. Gedung Putih tidak memberikan pernyataan terkait hal ini, meskipun beberapa spekulasi muncul.Dalam pidato inaugurasi, Trump menyebutkan, "Saya diselamatkan oleh Tuhan untuk membuat Amerika hebat kembali," merujuk pada upaya pembunuhan terhadapnya selama musim panas lalu.
Pernyataan ini melansir CBS News, menunjukkan bahwa Tuhan tetap menjadi elemen penting dalam retorikanya.
Para kritikus mempertanyakan implikasi keputusan tersebut terhadap penghormatan terhadap tradisi.

Foto: Pelantikan presiden pertama Trump, 2017. (Dok. Gedung Putih)
Aliza Chasan dari CBS News mencatat bahwa Trump pada pelantikannya tahun 2017 menggunakan kedua Alkitab tersebut dan bahkan mengangkat nilai simbolisnya dengan menciptakan Alkitab bermerek "God Bless the USA" yang dijual seharga $59.99.
Perbandingan dengan Pelantikan Wakil Presiden AS
Pada hari yang sama, Wakil Presiden JD Vance mengikuti tradisi dengan menempatkan tangannya di atas Alkitab keluarganya.Alkitab tersebut dipegang oleh istrinya, Usha Vance, saat sumpahnya dilakukan oleh Hakim Agung Brett Kavanaugh. Kontras antara Trump dan Vance semakin memperjelas perhatian media terhadap tindakan Trump.
Meskipun tindakan Donald Trump ini mungkin tidak melanggar hukum atau protokol resmi, keputusan tersebut tetap menjadi sorotan, terutama karena tradisi simbolis yang telah lama terbangun dalam sejarah pelantikan presiden Amerika Serikat.
Baca Juga:
Profil Shou Zi Chew, CEO TikTok yang Hadiri Pelantikan Trump
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News