Hubungan AS-Meksiko merenggang akibat pernyataan Trump mengenai imigran Meksiko dan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA). Kedua negara juga bersitegang mengenai rencana pembangunan tembok perbatasan.
Sejumlah kritikus menilai Trump membahayakan hubungan AS dengan Meksiko, yang saling membutuhkan dalam berbagai isu, termasuk keamanan.
Dalam tur Amerika Latin ini, Tillerson dan Menlu Meksiko mencoba menurunkan ketegangan.
"Kami telah menciptakan pendekatan berbeda mengenai bagaimana kita bekerja sama dalam menyerang keseluruhan rantai pasokan obat-obatan terlarang seperti kokain, heroin, fentanil, opioid," kata Tillerson usai jumpa bersama Menlu Meksiko Luis Videgaray dan Menlu Kanada Chrystia Freeland di Mexico City.
"Ini sangat berpengaruh pada warga Amerika, Meksiko, Kanada," tegasnya seperti dilansir AFP, Sabtu 3 Februari 2018.
Tembok Perbatasan
Pada Oktober, Trump mengumumkan krisis penggunaan opioid di tengah masyarakat AS sebagai darurat kesehatan nasional. Pengumuman disampaikan setelah overdosis obat-obatan seperti heroin dan fentanyl membunuh lebih dari 40.000 orang di AS pada 2016.
Videgaray mengatakan ketiga negara sepakat melakukan "penekanan khusus" terkait masalah narkoba. "Intinya adalah bekerja sama, bukan saling menyalahkan," kata Freeland.
Terkait rencana pembangunan tembok perbatasan Meksiko, Tillerson menyebut mendeportasi mereka yang tidak memenuhi syarat dokumen imigrasi sesuai dengan hukum AS. Itu harus dilakukan meski "menyakitkan" bagi beberapa orang, kata Tillerson.
Setelah bersama Videgaray, Tillerson kemudian bertemu Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto. Ia mengatakan mereka berdua sepakat agar hubungan bilateral harus tetap terjalin kuat.
Dari Meksiko, Tillerson terbang ke Argentina pada Jumat malam. Nantinya dia akan mengunjungi Peru, Kolombia, dan Jamaika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News