Seperti dikutip Reuters, Selasa (14/6/2016), tiga orang tewas ditembak oleh pihak kepolisian karena protes warga berujung kacau dan ricuh.
Dua orang polisi telah ditangkap atas tewasnya seorang wanita berusia 42 tahun dan dua pria lainnya yang berusia 21 tahun. Diketahui mereka memaksa masuk dan menjarah makanan di toko-toko di Caracas.
Mereka memukul-mukul pintu toko dan berteriak "kami ingin makanan". Para warga pun berkerumun di depan toko atau supermarket setiap harinya. Hal ini tentu menimbulkan masalah besar bagi pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
Menurut Observatorium Kekerasan Venezuela, lebih dari 10 insiden penjarahan toko terjadi setiap harinya.
Saat ini, oposisi politik Venezuela sedang mengejar referendum dalam upaya menggulingkan Maduro dari kursi presiden. Sementara, Maduro menuduh pihak oposisi sengaja memicu masalah dan membuat kudeta.
Jika ingin referendum ini sukses, jumlah pemilih harus sama atau lebih besar dari pada suara yang memilih Maduro saat pemilu 2013. Maduro dituduh menjadi penyebab krisis ekonomi yang sedang terjadi di Venezuela saat ini.
Meskipun Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, saat ini Venezuela sedang dilanda krisis ekonomi berat, mulai dari susu hingga tepung. Barang-barang yang ada pun dijual dengan harga yang sangat tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News