Pemilu Venezuela akan digelar 30 April mendatang dan Maduro telah memutuskan untuk mencalonkan diri kembali.
Dikutip dari AFP, Sabtu 27 Januari 2018, dua partai oposisi terbesar Venezuela yaitu Justice First dan Democratic Action juga akan memasukkan nama calon mereka untuk maju pemilu.
Namun, Mahkamah Agung yang memang pro-Maduro, melarang Leopoldo Lopez dari Partai Popular Will dan Henrique Capriles untuk mendaftar.
Para oposisi menilai, Maduro telah merampas hak pemilihan bebas dan adil di Caracas selama krisis ekonomi melanda negara tersebut sejak tahun lalu.
"Inilah rasa takut Maduro. Dia menggunakan tipu daya untuk rakyat," kata seorang anggota parlemen oposisi.
Kisruh di Venezuela pun mendorong Amerika Serikat angkat bicara. Negeri Paman Sam mengatakan, pemilu tidak akan membantu menyelesaikan krisis Venezuela.
Bahkan, Wapres AS Mike Pence telah menyebut Maduro sebagai seorang diktator. Sampai saat ini, peringkat kepopuleran Maduro turun drastis akibat krisis ekonomi di negara itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News