Hasil akhir dari hitung ulang menunjukkan perolehan 42,98 persen untuk presiden Juan Orlando Hernandez, dan 41,39 persen untuk tokoh oposisi Salvador Nasralla.
Meski hasilnya sudah diketahui, pengadilan pemilu Honduras masih menahan deklarasi kemenangan atas pertimbangan keamanan. Pengadilan juga mengatakan deklarasi belum dapat dilakukan karena masih ada ruang untuk mengajukan banding hingga akhir Desember.
"Kami meminta semua kandidat dan semua pihak untuk mendahulukan kepentingan Honduras terlebih dahulu," ungkap presiden tribunal David Matamoros, seperti disitat AFP.
Pengamat internasional dari Uni Eropa juga sepakat deklarasi kemenangan sebaiknya tidak dilakukan saat ini. "Proses elektoral masih jauh dari selesai," ucap koordinator grup Uni Eropa, Marisa Matias.
Baca: Presiden Juan dan Rivalnya Sama-Sama Klaim Menang Pemilu
"Tolong jangan deklarasikan kemenangan sampai prosesnya benar-benar selesai," sambung dia.
Honduras sempat memberlakukan jam malam setelah terjadinya bentrokan antar pendukung kedua kubu. Kekerasan sejak berakhirnya pemilu pekan lalu ini telah menewaskan sedikitnya tiga orang.
Jumat kemarin, seorang perempuan berusia 19 tahun tewas tertembak di tengah kerusuhan. Keluarga korban menuduh polisi sebagai pihak yang melepaskan tembakan.
Tiga hari berselang, kepolisian Honduras mengatakan dua petugasnya juga tewas ditembak orang tak dikenal saat sedang berpatroli di Provinsi Olancho.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News