medcom.id, Washington: Mantan Kepala Strategi Gedung Putih berjanji untuk bertempur melawan para seteru Presiden Steve Bannon, sesudah dipecat dari pekerjaannya di Gedung Putih.
Steve Bannon, yang telah kembali menjadi kepala situs ultra-konservatif Breitbart News, mengatakan bahwa dia akan memperjuangkan agenda yang memenangkan pemilihan presiden Trump.
"Saya sudah mengembalikan senjata saya," katanya, "yaitu Bannon si Barbar."
Bannon membantu membentuk pesan kampanye 'Amerika Yang Utama', namun tergelincir dari lingkaran White House yang lebih moderat. Pria 63 tahun itu telah dituduh menyuarakan pandangan anti-Semit dan supremasi kulit putih.
Dia menjadi tokoh profil tinggi terbaru yang harus tersingkir dari tim Gedung Putih. Penasihat keamanan nasional Michael Flynn; sekretaris pers Sean Spicer; kepala staf Reince Priebus, dan direktur komunikasi Anthony Scaramucci semuanya lebih dulu pergi.
Secara tersirat Trump berada di bawah tekanan baru untuk memecat Bannon menyusul terjadinya kekerasan di sebuah reli sayap kanan di Charlottesville, Virginia, akhir pekan lalu. Ketika itu, sebuah mobil ditubrukkan ke para pendemo penentang Trump, menyebabkan terbunuhnya seorang wanita.
Namun dia mengatakan kepada Weekly Standard bahwa dia sudah menginformasikan kepada kepala staf John Kelly dan Trump pada 7 Agustus soal dirinya akan mengumumkan pengunduran diri pada 14 Agustus. Keributan atas kekerasan di Charlottesville menunda pengumuman tersebut, katanya.
Presiden Trump mengisyaratkan situasi itu selama konferensi pers kontroversialnya tentang kekerasan Virginia, pada Selasa lalu.
Meskipun presiden membela Bannon sebagai "bukan rasis", seraya mengatakan bahwa dia telah ditekan secara tidak adil, Trump berkata, "Kami akan melihat apa yang terjadi" pada dirinya.
Satu-satunya pernyataan tentang pemecatan Bannon, pada Jumat 18 Agustus 2017, berasal dari juru bicara Trump Sarah Huckabee Sanders, yang berkata: "Kami berterima kasih atas pelayanannya dan mendoakan yang terbaik untuknya."
Dalam wawancara di Weekly Standard, Bannon berucap: "Kepresidenan Trump yang telah kita perjuangkan, dan menang, telah berakhir."
"Kita masih memiliki gerakan yang besar, dan kita akan menciptakan sesuatu dari kepresidenan Trump, tapi kepresidenan itu telah berakhir, dan akan menjadi sesuatu yang lain. Akan ada banyak pertikaian, dan akan ada hari-hari baik dan buruk, tapi kepresidenan sudah berakhir," cetusnya seperti disitat BBC, Sabtu 19 Agustus 2017.
Dia menambahkan: "Dalam banyak hal, saya pikir saya bisa bertarung lebih efektif dari luar untuk agenda yang dijalankan Presiden Trump. Dan siapa pun yang menghalangi kita, kita akan memeranginya."
"Saya membangun sebuah mesin (caci-maki) di Breitbart. Dan sekarang saya akan kembali, mengetahui apa yang saya kenali, dan kami akan menghidupkan mesin itu," sebut Bannon.
Breitbart sendiri menurunkan tajuk utama: 'Pahlawan Rakyat' Stephen K. Bannon Kembali ke Breitbart.
Kepala redaksi berita Alex Marlow mengatakan: "Breitbart mendapatkan seorang ketua eksekutif dengan jarinya di nadi agenda Trump."
Eksekutif Breitbart Joel Pollak menanggapi kembalinya Bannon dengan sebuah cuitan, hashtag sepatah kata: #WAR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News